Tuesday, January 20, 2009

Stasiun Sepur Blitar

Stasiun sepur Blitar kini semakin berhias, terlihat lebih bersih dengan cat baru pada tembok dan tiang peron. Mungkin ini karena keberhasilan manajemen stasiun menggandeng sponsor. Ini bisa terlihat dari adanya reklame produk rokok yang menyemarakkan suarana stasiun. Semoga selanjutnya peran sponsor lebih meningkat dengan memasang keramik di semua lantai peron, misalnya. Pasti akan lebih mantap stasiun sepur kebanggaan kota Blitar kita!

Dari dulu kala sampai kini sepur atau kereta api selalu menjadi ikon sarana transportasi massal. Bahkan semakin maju jaman, kereta api tetap dibutuhkan dan teknologinya semakin berkembang. Dulu kereta api masih bertenaga uap dengan bahan bakar batu-bara atau kayu, jadi di salah satu sisi stasiun akan terlihat tumpukan batu-bara atau kayu bakar. Juga lokomotif hitamnya harus lama mengisi ketel uapnya dengan air dari saluran grojokan air yang disediakan. Sekarang di Indonesia kereta api sudah bertenaga diesel dan listrik.

Bahkan sekarang ada kereta “MagLev” singkatan dari MAGnetically LEVitated train yang terjemahan bebasnya adalah kereta api yang mengambang secara magnetis. Sering juga disebut kereta api magnet. Kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 650 km/jam, sangat jauh lebih cepat dari kereta api biasa. Beberapa negara yang telah menggunakan kereta api jenis ini adalah Jepang, Perancis, Amerika, dan Jerman.

Beberapa waktu lalu saya naik kereta api Matarmaja dari Solo ke Blitar. Seperti namanya kereta ini memiliki rute MAlang-BliTAR-MAdiun-JAkarta (pp). Dari stasiun Solo Balapan kereta ini berangkat lewat tengah malam dan sampai di stasiun Blitar pagi hari. Memang cukup nyaman naik kereta api. Ada restorasi di dalam kereta. Kita tidak perlu menahan buang air kecil karena ada toilet di setiap gerbong. Goncangannya tidak terlalu keras. Terlebih saat ini rel kereta api telah diganti dengan rel berukuran lebih besar dan bantalan rel diganti bantalan beton sehingga suara dan goncangan jauh berkurang. Di perjalanan saya bisa pulas tidur sekitar dua jam dengan bantal dan selimut yang dibagikan oleh pramugaranya. Setelah turun dari kereta api, beberapa tukang becak, dokar, ojek siap mengantar para penumpang ke tempat tujuan. Perjalanan yang ndak repot!

Dulu waktu kecil saya dan teman-teman suka ke stasiun ini berjalan kaki dari rumah dengan menyusuri rel kereta api. Kadang melewati rel kereta yang menyeberang di atas sungai. Sampai di stasiun jika beruntung kami bisa merasakan naik kereta dengan menumpang kereta yang kebetulan akan langsir atau sekedar pindah rel di jalur pergantian rel sebelah barat stasiun Blitar, kemudian turun ketika kereta balik lagi ke stasiun. Nostalgia kali! (Pulung)

2 comments:

Budi Spoil 85 said...

Untuk Stasiun dan kehidupan sehari-hari bisa menghubungi Arief Siblek, mergo dhewekne sing numnpaki sepure mben ndino, sejak kuliah hingga menjadi Sekjur Polinema Poltek Brawijaya.
Isuk bar subuh wis tekan stasiun, budal karo turu ning kursi, masuk kampus mulai jam 7, balik sepur laste, kadang sampe jam 11 bengi. Makane nek ono sepur nyapo ngono dheweke kamuse.
Lagi minggu iki dheweke dikirimi Xenia ko adike, mergo ono kabar jare arep tuku mobil. Wis duwe SIM A, 2 tahunan gak kanggo. Minggu iki ijin ning Jakarta, tibake belajar numpak Xenia, wingi aku arep dijak mlaku-mlaku karo mamerne olehe nyetir, tak janjeni Kamis ae mergo aku karo deweke pas prei.
Kepeksone tuku mobil mergo digojlogi bojone, liyane do nyetir mobil mosok deweke mung kon ngeterne konco nek arep perlu ning Kaligrenjeng, nggone mototuwone. Bojone jane sing pingin nyetir dhewe, mergo koncone do wis tuku mobil.
Yo ngono kuwi, wong utun, gak karep reno-reno, akhire ketuntut dhewe. Nek wis iso nyetir karepku tak kon nggowo ning malang, ben ora nyrtir sepur neh.

pulung said...

Iyo, kethoke pancen siblek kuwi wonge mesti nganggo pertimbangan sing mateng tenan lek arep ngopo-ngopo.

Lha lek saiki Siblek kuwi wis "wajib" nyetir mobile dhewe lek budhal mulih kerja dadi Kajur ning Poltek Malang. Mosok yo nyetiri sepur terus...hehe

Ning yo diweling lho, istirahate kudhu cukup lek arep budhal mulih ko Malang nyetir mobil dhewe. Wong nyetir mobil kuwi kuncine awake sehat lan konsentrasi penuh, wis mesthi lancar. Mbok arepo mahir pengalaman, lek ora sehat lan konsentrasi dadine ora lancar.

Hehehe.. mergo aku yo tau dikandhani koncoke ngono kuwi.