Saturday, March 27, 2010

Diantara Dua Sisi Berita

Di tengah hiruk-pukuknya era teknologi informasi, berita silih berganti di sekitar kita. Bisa kapan saja, pagi, siang, sore dan malam hari. Sewaktu-waktu! Telah banyak stasiun televisi yang menyiarkan berita setiap jam, atau setiap saat dengan breaking news. Kadang berita disajikan seapik dan semenarik mungkin untuk "menghibur" para penikmatnya. Dengan demikian lebih menarik berita yang didapatkannya. Juga para pemburu berita, rela mengejar berita sampai ke pelosok kampung, gunung, hutan, di siang, malam, hujan, panas untuk pemirsanya. Bahkan ditengah desingan peluru mereka ada! (Foto: Displai berita dinding surat kabar harian, Solo).

Kini memang para "penikmat" berita dimanjakan oleh perangkat teknologi informasi. Melalui gadget media online, berita juga mampu diakses. Berita, gambar dan video bisa didapat. Hingga sambil tiduran pun bisa mendapatkannya. Tinggal buka telepon gengam diantaranya, lalu browsing berita sambil tengkurap, miring atau terlentang. Semua berita lokal, nasional dan internasional. Bahkan berita itu di-update setiap detik! Berita gempa di negeri jauh segera dibaca. Gosip dunia artis segera diketahui. Bahkan melalui situs jaringan sosial, seorang teman tahu apa yang sedang dilakukan teman lainnya di seberang benua. Berita mudah dengan segala dampaknya.

Alhasil berita itu menjadi tak bisa dipisahkan dari keseharian setiap orang kini. Penyedia berita memahami peluang ini. Mereka tumbuh bak jamur, baik yang dikelola pribadi, kelompok maupun institusi. Mereka mengambil peran dan meramaikan bursa berita. Bahkan sebagian berusaha mengendalikan berita. Berita diulas dari berbagai sisi dan sudut pandang siapapun, apapun dan kapapun. Itu kebebasan pers! Dan kecenderungannya berita kontroversi sering digemari. Penyedia berita melihat ini! Penyedia berita terlibat dalam membuat kontroversi dan warna-warni berita yang berkembang.

Alur dasar pemberitaan perlu diteliti dari sudut pengirim, berita dan penerima. Kita perlu pahami tentang pengirimnya, makna berita itu sendiri, serta manfaat bagi penerimanya. Lebih lanjut memahami berita sesuai konteksnya. Setiap berita yang terbaca, terdengar dan terlihat harus disaring, ditelaah dan diteliti dulu kebenarannya. Tidak langsung disetujui atau tidak disetujui, apalagi langsung diikuti dan ditindak-lanjuti! Baik berita itu dari surat kabar, majalah, televisi, radio, situs berita, SMS, jejaring sosial atau lisan sekalipun. Tak jarang isi berita berbeda antar pengirim dan media dalam waktu singkat. Kita harus berhati-hati menyikapi perbedaan berita!

Dengan ketelitian mampu memahami kebenaran berita. Agar tak terjebak dalam misinterpretasi, distorsi, strategi atau konspirasi pemberitaan. Demikian terhindar dari dampak berita yang tidak membawa manfaat. Akhirnya kita harus berlapang-dada menerima kebenaran berita meski tak sesuai harapan, pemahaman, pengetahuan, atau keyakinan kita. "Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu" (Q.S. Al Baqarah [2]: 147). Berita yang benar mampu menciptakan kehidupan yang tenang, menghilangkan kecurigaan, memberikan keselamatan, serta menenteramkan jiwa. (Pulung Chahyono, http://pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)

Sunday, March 14, 2010

Tarzan Pohon Besi

Dari waktu ke waktu permainan anak senyatanya tak berubah temanya. Dulu anak bermain menggelantung, mengayun, meluncur, melompat, memanjat, berjombatan, berputar, bermain air dan sekarangpun juga masih demikian. Hanya tempat dan sarana bermainnya yang berubah menyesuaikan kemajuan jaman dan kondisi lingkungan. Dulu anak bermain di alam aslinya di halaman rumah, kebun, sungai dan bahkan juga di pinggir jalan. Seiring berkembangnya waktu, habitat bermain anak ini semakin berkurang, bahkan hilang. Kalaupun masih, tak layak lagi untuk bermain. Kini mereka harus mencari habitat baru untuk bermain. (Foto: Jungle Gym, Playground di Recreational Park "Bon Rojo" Kota Blitar)

Jika dulu anak gemar bermain bergelantungan, sekarang pun masih demikian. Namun anak sekarang hanya bisa bermain ini di playground. Sarana buatan dimana anak bermain bergelantungan ini biasa dikenal jungle gym, monkey bar atau climbing frame. Seperti namanya, jungle gym ingin memberikan pengalaman kepada anak bermain olah-gerak badan bergelantungan layaknya di lingkungan alam aslinya. Biasanya terbuat dari pipa-pipa besi yang saling disambung dengan ulir atau las yang kuat dan halus. Model kerangkanya bisa berbeda-beda dari sederhana sampai sangat lengkap dan rumit strukturnya. Demikian anak bisa memanjat, duduk, menggantung, memutar dan mengayun.

Bermain bergelantungan ternyata bermanfaat bagi pengembangan fisik, sosial dan emosional anak. Memperkuat seluruh otot kaki, tangan dan badan. Meningkatkan kemampuan pengendalian dan keseimbangan badan. Bisa membantu anak meningkatkan kecekatan dan ketrampilan alamiah serta menciptakan percaya diri atas kemampuannya. Juga bisa mengembangkan imajinasi anak dengan gerakan-gerakan yang diinginkannya. Termasuk mengasah problem solving yang tepat dimana dan kemana harus bergelayut dan keluar diantara struktur yang harus dilewati. It improves power (strength to reach new heights), agility (moving from one point to another as quickly as possible), speed, balance (to stay on the path to the top), and coordination (Frost, 2005).

Namun jika tak berhati-hati, anak bisa terluka saat bermain ini. Bisa terpeleset, terbentur, terpelintir dan terjatuh. Akibatnya mungkin memar, keseleo, tergores, bahkan patah tulang. Sedikitnya lima hal penting ini perlu diperhatikan agar anak menikmati permainan jungle gym dengan selamat:
(1) Anak harus selalu diawasi ketika bermain.
(2) Pakaian anak jangan terlalu longgar dan banyak asesoris.
(3) Jangan gunakan jungle gym yang basah dan lincin.
(4) Tidak boleh menarik dan menghalangi gerakan anak lain yang sedang bermain bersama.
(5) Gunakan common sense, orang dewasa harus mencegah situasi dan gerakan anak yang bisa membahayakan.


Memang sungguh asyik bermain ini! Seolah Tarzan raja rimba bergelantungan dari akar-sulur dan dahan pohon lalu berganti menjangkau ke akar-sulur dan dahan lainnya. Kadang mengayun, memanjat, dan berputar diantara akar-sulur dan dahan. Pernahkah anda bermain bergelantungan seperti itu sewaktu kecil? Bermain seperti ini tentu sangat menyenangkan bagi anak-anak. Sampai lupa waktu. Dulu masih banyak pepohonan untuk sarana bermain disekitar rumah dan tempat-tempat umum. Lingkungan bermain anak yang menyenangkan di alam aslinya. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)