Thursday, August 29, 2013

Krisik Blitar, Desa Mirip Swiss

Di masa kolonial Belanda, tahun 1862 seorang barrister berkebangsaan Inggris kelahiran Singapura, William Barrington D’Almeida beserta istrinya mengunjungi Blitar dalam rangkaian perjalanannya di Pulau Jawa. Dia menuliskan pengalamannya di Blitar di halaman 298 dalam bukunya Life in Java: with Sketches of Javanese, Vol. I, diawali dengan "Blitar is less than half a day's journey from Kedirie, and is a delightful excursion for those who care for beauty of scenery". William menempuh perjalanan selama kurang setengah hari dari Kediri menuju Blitar dan ini merupakan perjalanannya yang menyenangkan karena keindahan alamnya. (Foto: Desa Krisik, Blitar)

Monday, August 19, 2013

Langkanya Jenang Lebaran

Saya masih bisa merasakan jenang lebaran tahun ini di kampung. Enak tenan jenang kampungnya. Terasa kenyil-kenyil manis legit! Setelah beberapa lebaran sebelumnya saya ndak berkesempatan merasakannya. Seperti menemukan kembali jajanan lebaran yang hilang. Bisa saja saya termasuk sebagian kecil dari sekitar 20 juta pemudik yang bisa merasakan suguhan jenang saat lebaran tahun ini. Teringat puluhan tahun lalu selalu mudah merasakan jenang suguhan jajan lebaran di rumah-rumah kampung halaman. Jenang berwarna coklat dengan irisan khasnya memang menjadi suguhan semi-wajib saat lebaran dan slametan kala itu.