Thursday, December 1, 2016

Semua Bisa Jadi Petani Hidroponik

Berlahan luas atau sempit, berhalaman atau tidak sama sekali, kini semua orang bisa jadi petani hidroponik. Mungkin ini agak terasa berlebihan. Tidak juga ya! Ini penyemangat bagi saya sendiri dan juga semua orang, baik lelaki atau perempuan, anak-anak atau dewasa, sudah menikah atau masih jomblo untuk bertani hidroponik. Mereka bisa melakukan cocok tanam dari lahan hidroponiknya untuk memperoleh sesuatu dari kegiatan cocok tanam hidroponik ini.


Peralatan berhidroponik pun bisa dari barang-barang bekas di rumah sampai peralatan profesional khusus hidroponik. Peralatan pokok yang digunakan untuk berhidroponik adalah netpot, rockwool (media tanam), wick flanel, wadah air, seed tray, nutrisi (unsur hara) dan tentunya air. Ini sudah cukup bagi pemula untuk menumbuhkan tanaman hidroponik. Peralatan lebih profesional alat ukur pH meter dan TDS meter diperlukan untuk mengontrol kualitas air hidroponik.


Saya rakit sendiri peralatan hidroponik membuat tatakan netpot dari lembaran polikarbonat sisa dan melubanginya. Jarak lubang netpot disesuaikan jenis tanamannya. Selusin netpot dibeli Rp. 10 ribu. Rockwool ukuran 10x20x10cm dibeli Rp. 15 ribu. Wadah tampung air statis ukuran 30x45x15cm Rp. 45 ribu. Bibit bayam merah eceran ratusan biji Rp. 5 ribu. Nutrisi dari NPK dicairkan. Selanjutnya anak saya melakukan pembenihan hidroponik dan perawatan tanamannya.

Budidaya hidroponik bisa dilakukan dengan air statis dimana airnya diam atau air dinamis dengan air terus mengalir. Akar tanaman terus-menerus tercelup air yang ditampung wadah berisi air yang diberi larutan nutrisi. Tanaman hidroponik umumnya tanaman sayur kangkung, selada, bayam, atau tanaman buah semusim paprika, tomat, timun, melon dan terong. Hidroponik juga bisa dikembangkan tanaman sayur dan buah yang lebih lainnya.

Rumah tidak berhalaman bisa? Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan airnya pun lebih sedikit daripada bercocok tanam di tanah. Hidroponik bisa di teras rumah, di garasi rumah, di pagar rumah, atau sela-sela dinding luar rumah. Bisa susunan tanaman hidroponik secara horisontal menyamping, atau secara susunan vertikal atas bawah. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)