Saturday, December 3, 2016

Menyemai Benih Sehat

Penyemaian benih seperti inkubasi tanaman untuk penumbuhan awal. Tanaman yang masih baru semai harus beradaptasi dengan lingkungan barunya karena perubahan bentuk dari biji menjadi kecambah. Ketika masih berupa biji, ia lebih aman karena dilengkapi cangkang sebagai perisai terhadap gangguan dari luar cangkangnya. Namun ketika berkecambah terbuka cangkangnya menjadi rentan terhadap stressor lingkungan cuaca, serangga, bakteri, virus dan jamur di lingkungan tumbuhnya.


Terutama tanaman sayuran semusim, pertumbuhan benihnya akan bisa lebih maksimal dengan dilakukan persemaian biji benihnya terlebih dulu. Tempat persemaian yang terlokalisir memudahkan dilakukan perawatan dan pengawasan terhadap perkembangan benih mulai dari perkecambahan sampai kondisi tanaman bisa dipindahkan ke dalam polybag atau ditanam di area tanam sesungguhnya. Setiap saat pertumbuhan mengalami gangguan dan menyimpang bisa segera ditangani.


Tempat persemaian bisa dibuat dengan atap penutup sementara, di bawah pohon yang rindang, atau di dalam para-para persemaian. Terpisah dengan areal tanam. Media persemaian bisa berupa tray, cetakan tanah, polybag, atau bedengan. Tempat persemaian harus di lokasi yang bersirkulasi udara baik untuk mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri yang menyerang tamanan. Sinar matahari diperlukan di lokasi persemaian untuk proses fotosintesis dan sinar matahari pagi yang efektif.

Sebagai tempat biji benih semai berkecambah, media tanam harus memiliki struktur yang baik. Tanah persemaian gembur dan halus, jika perlu diayak terlebih dulu. Campuran tanah dengan humus dan pupuk kandang. Dengan unsur hara yang lengkap pada tanah persemaian akan memberikan nutrisi yang diperlukan selama proses persemaian. Kandungan air dalam media persemaian harus cukup dan cenderung lembab. Biji bibit dipilih yang memiliki kualitas baik untuk berkecambah dan tumbuh.

Setelah benih tanaman menjadi bibit muda yang berdaun cukup dan sehat, dipindahkan ke area tanam. Media tumbuh di area tanam bila perlu ditambahkan pestisida, fungisida dan bakterisida untuk sterilisasi hama. Bibit yang akan dipindahkan dipilih yang sehat, subur, seragam, cukup umur dan tidak cacat. Menanam bibit ke area tanam harus dilakukan secara hati-hati agar akar, batang dan daunnya tetap utuh sehingga tanaman bisa tumbuh tetap sehat dan cepat besar. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)

No comments: