Sunday, May 12, 2013

Terangnya Angkot di Balikpapan

Terasa nyaman duduk malam hari di dalam angkutan kota (angkot, disebut taxi di Balikpapan) setelah cukup jauh berjalan dari Hotel Le Grandeur ke Balikpapan Plaza. Yang langsung menarik perhatian dalam angkot cukup terang dari lampu atap angkot yang saat itu selalu nyala. Terlebih angkot yang kami tumpangi ada lampu hias tambahan di pojok belakang angkot membuat lebih nyaman dengan iringan musik dari dashboard pengemudi. Dari terangnya lampu, terlihat kabin penumpang cukup bersih. Kursi penumpang terawat dan enak diduduki yang semuanya menghadap ke depan. (Angkot, Balikpapan)

Kaca jendela kanan dan kiri kabin penumpang terang 100% tanpa window tinting dengan film plastik pelapis kaca. Juga kaca belakang kabin dan depan pengemudi terang minim stiker tempel, tulisan, hiasan gantung atau di atas dashboard yang mengganggu pandangan. Aksesori mobil yang menggangu diminimalkan dan kondisinya dijaga agar tetap terang di dalam angkot. Mereka tidak berusaha melakukan pemburaman kaca-kaca angkot. Seakan mereka paham bahwa angkot mereka bukan mobil tim penyelamat, transport uang bank, ambulance dan sejenis yang diburamkan kaca-kacanya.

Seperti kebanyakan di kota lain angkot di Balikpapan menggunakan mobil jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) yang cukup leluasa untuk penumpang. Warna cat bagian luar angkutan kota cukup menarik mengkombinasi warna putih setengah di bagian atas dan warna lain bagian bawah kendaraan, seragam sesuai jalur trayeknya. Bagian dalam kabin angkot bersih dengan tempat sampah disamping pintu. Penumpang bisa jelas melihat keluar dan dilihat dari luar sepanjang jalan trayek angkutan.

Beberapa saat dalam angkot dan melihat angkot-angkot yang berpapasan, saya berkomentar ke teman, "Wah, angkot-angkot disini kaca dan lampunya terang ya". Sopir menyahut "Iya, kita ditegur Polisi jika lampu dan kacanya tidak terang". Ternyata petugas lalu-lintas juga tegas terhadap kondisi angkutan kota.Tak ada kesan mengeluh, justru bangga dari pengemudi dengan kondisi angkotnya. Mungkin dia seperti saya saat itu teringat ibu kota yang masih sulit berkutat menerapkan kaca terang angkot, belum lampunya, belum kenyamanan dan keamanan penumpangnya.

Di tengah rumitnya pengelolaan angkutan umum di berbagai kota dengan berbagai dampaknya, Balikpapan mampu mengelola angkutan kotanya secara baik dan teratur. Memang angkutan kota sering dihubungkan dengan penyebab kemacetan dan kecelakaan lalu-lintas, bahkan kejahatan dalam angkutan umum. Banyak pihak terlibat perlu melakukan yang baik dan benar dalam mengelola angkutan kota. Rasanya tidak berlebihan jika pengelolaan angkutan kota di Balikpapan ada yang bisa dijadikan contoh bagi lainnya. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)

No comments: