Tuesday, April 30, 2013

Mereka Akan Berlari Lagi

Sebagian mungkin masih terbaring di rumah sakit saat ini. Mereka telah menjadi korban akibat dua ledakan bom dekat garis finish lomba Marathon Boston, Massachusetts. Mereka adalah korban luka yang masih hidup, diluar 3 meninggal dunia yang satu diantaranya anak berumur 8 tahun. Dilaporkan korban luka dirawat sebanyak 144 orang, dengan minimal 17 orang dalam kondisi kritis dan 25 orang dalam kondisi serius. Paling tidak 8 pasien adalah usia anak, dan sedikitnya 10 korban harus diamputasi sebagian anggota badannya.

Dua ledakan bom rakitan terjadi saat lomba lari Boston Marathon pada hari Senin, 16 April 2013. Ledakan bom menimbulkan kekacauan lomba, jeritan korban, tubuh berjatuhan, barikade dan kaca jendela berserakan, dan asap bom membubung ke udara di Copley Square. Jarak antara dua bom yang meledak sekitar 65 meter di arena perlombaan lari marathon yang dipenuhi penonton, pendukung dan peserta lari untuk menempuh jarak marathon. Ledakan terjadi sekitar 350 meter menjelang garis finish.

Maraton adalah kegiatan lari jarak jauh sepanjang 42,195 km di jalan raya maupun luar jalan raya yang biasanya dilombakan. Lomba lari marathon menjadi ajang lomba lari yang menarik perhatian di tingkat regional, nasional maupun internasional. Dengan daya tarik utama hadiah pemenangnya berupa uang dan barang. Lomba lari marathon menjadi popular dan memikat banyak atlit lari. Para juara lomba lari marathon adalah atlit yang memiliki daya tahan lari yang luar biasa sepanjang jarak larinya.

Seiring berkembangnya waktu, perlombaan lari marathon dari sebuah olah raga digabungkan dengan kepentingan pariwisata. Lomba marathon bisanya diadakan di kota-kota pariwisata guna lebih mempopulerkan dan meningkatkan kunjungan para wisatawan. Bahkan untuk menambah gengsi dan daya tarik, lamba marathon digelar dengan mengundang para atlit lari kaliber dunia. Peserta dari berbagai belahan dunia bisa bergabung, berpartisipasi dan berlomba menjadi juara, sambil berwisata.

Saat ini para korban luka ledakan bom Marathon Boston yang mungkin peserta dan pendukung lari marathon harus beristirahat dan menyembuhkan lukanya. Mereka tentu akan sembuh. Seorang dokter yang sedang mendukung istrinya lomba lari marathon saat terjadi ledakan harus tetap menjadi pendukung istrinya berlari marathon. Seorang veteran pelari marathon yang terluka akibat ledakan harus terus menyemangati pelari marathon penerusnya. Peserta lari marathon harus berlari kembali. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)

No comments: