Sunday, October 14, 2012

Lima Sate Unik Khas Solo

Ini selain sate ayam dan sate kambing yang cederung lumrah ditemui. Kelima sate unik ini khas Solo. Lezat dan gurih rasanya. Bagi pencinta wisata kuliner, kota Solo tempat yang harus dikunjungi untuk bisa menikmati sate-sate unik dan khas ini. Di setiap sudut Solo yang disinggahi, gampang menemukan sajian kuliner sate-sate ini dengan harga terjangkau. Berikut lima sate unik khas Solo itu.

1. Sate Buntel. Sate buntel terbuat dari daging kambing yang dicincang. Daging kambing cincang dibuntel (dibalut) dengan lemak tipis bagian luarnya. Saat dibakar balutan lemak tipisnya melumer dan meresap ke dalam daging dan menambah gurih rasanya. Bentuk sate ini serupa gumpalan daging cincang memanjang sebesar sekira dua jari. Sate buntel dinikmati bersama kecap, irisan tipis bawang merah, irisan kecil cabe rawit, rajangan kol dan irisan tomat. Setiap penjual sate kambing di Solo selalu menyediakan juga sate buntel.

2. Sate Kere. Sate kere ini hanya dari tempe gembus, yang terbuat dari ampas kedelai dalam proses pembuatan tahu. Produsen tempe gembus khusus membuat tempe gembus untuk sate kere. Sebelum dibuat sate kere, tempe gembus dimasak dan dibumbui rempah-rempah. Lalu tempe gembus dipotong-potong ukuran kecil. Setelah dibakar sate kere diberi saus kacang. Selain penjual yang mangkal, masih banyak penjual sate kere menjajakan dari rumah ke rumah berjalan kaki sambil menggendong sate kere dan tungku bakarnya.


3. Sate Telur Puyuh. Sate telur puyuh khas karena bumbu bacem dan warnanya. Telur puyuh yang telah direbus dikuliti. Lalu dimasak dalam rendaman bumbu bacem dengan gula merah hingga warna telur puyuh berubah kecoklatan tua. Setelah bumbu meresap, telur puyuh dientas, diitiriskan dan ditusuk sate. Setiap tusuk biasanya terdiri antara tiga sampai lima telur puyuh. Sate telur puyuh biasa dijual di warung masakan Jawa. Rasanya pas dinikmati bersama menu masakan Jawa sambil melihat pemandangan Solo di pagi hari.


4. Sate Keong. Sate keong umumnya dijual di tenda susu segar dan angkringan (di Solo disebut Hik) untuk dinikmati bersama nasi kucing (bungkusan kecil nasi, sambel dan secuil daging bandeng). Keong sawah yang telah dilepas cangkangnya diberi bumbu dan dirangkai dalam tusukan sate. Cara lebih lezat menikmati sate keong, ambil satu atau lebih sate keong, lalu minta penjual Hik untuk membakarnya di tungku arangnya. Setelah menikmati sate keong dan nasi kucing, lengkapkan kelezatannya dengan minum kopi, susu, wedang jahe atau gabungannya.


5. Sate Jerohan. Berbagai macam sate jerohan. Dari jerohan ayam, kambing maupun sapi dibuat sate paru, limpa, hati, iso, ginjal, babat, uritan, dan paling unik sate torpedo (testis kambing atau sapi). Sate-sate ini biasa ada di warung Soto. Memang cocok dinikmati bersama Soto. Bagi yang ingin lebih mudah menikmati sate jerohan, bisa minta tolong penjualnya untuk mengirisnya menjadi potongan-potongan lebih kecil, lalu disajikan di mangkuk. Jadi tinggal tusuk dengan garpu langsung dimakan, atau dimasukkan dulu ke kuah sotonya. Gurih tenan!


Awas, jangan sampai tidak merasakan sate-sate ini saat berkunjung ke Solo. Paling tidak salah satunya lah. Keunikan dan kekhasan sate-sate ini menjadikan Solo semakin mampu menggoyang selera penikmat kuliner. Sambangi para penjaja kuliner yang menawarkan sate-sate unik dan khas ini sambil menemani kota Solo yang enggan tidur, sepanjang malam dan siang. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)

4 comments:

nicamperenique said...

sate 2,3 dan 4 pasti akan saya coba. tapi tidak untuk sate 1 dan 5 :D

makasi udah dikasi tau jadi klo pas dolan ke Solo jadi tau jajanan wajibnya hehehe

Anonymous said...

tak ada satupun dari sekian jenis sate diatas yang pernah saya coba... :-(

pulung said...

nicamperenique, jangan lupa lho icip-icip satenya klo pas dolan ke solo. makan sate 1 dan 5 kalo nggak terlalu banyak bisa tetap sehat juga kok... hehehe

pulung said...

izzawa, ayo dong dicoba satenya.... :)