Tuesday, May 15, 2012

Jaman Lagu Rakyat

Semua ada jamannya, seperti dulu iklan salah satu produk biskuit. Juga tentang lagu. Dan kini bisa disebut jamannya lagu rakyat. Paling tidak baru-baru ini ada dua lagu rakyat, "Iwak Peyek" dan "Neng Nong", yang cukup fenomenal dan populer. Lagu rakyat ini menjadi ngetrend setelah dinyanyikan dua kelompok musik terkenal, masing-masing Trio Macan dan TRIAD. Sehingga kedua lagu ramai dibahas di berbagai media massa. Juga laris ditayangkan di media-media televisi. Bahkan menjadi inspirasi beberapa acara televisi.


Lagu rakyat? Iya, demikian. Kedua lagu ini tidak dicipta oleh pengarang lagu profesional. Pengarangnya hanya rakyat biasa. Ini yang menjadi fenomenal, menyeberangi batas keumuman penciptaan lagu. Iwak Peyek dikarang oleh Imron, seorang Bonek, supporter fanatik sepak bola dari Surabaya, dan Neng Nong dicipta oleh Ridho, penjual roti dari Bandung. Mereka sendiri tak menyangka lagu ciptaannya bakal menjadi booming dinyanyikan di berbagai tempat dan kalangan. Dan lagunya berbuah royalti hak cipta.


Konon Iwak Peyek dicipta sebagai nyanyian yel-yel untuk menyemangati sesama supporter sepak bola Persebaya yang tengah kelelahan. Awalnya yel-yel itu seperti pantun bersahut "Iwak peyek iwak peyek, nasi jagung… " lalu dilanjut yel-yel yang sesuai, misalnya "Sampek tuwek sampek tuwek, tetap didukung". Dalam perkembangan lagunya, banyak versi liriknya. Bahkan pengamat musikpun sempat ikut nimbrung membahas lagu ini bahwa Iwak Peyek mirip lagu Holiday-nya Boney M, grup musik asal Jerman.


Lagu unik ini lengkapnya Neng Nong, Kuingin Kita Lama Pacaran Disini. Awalnya membuat heboh arena seleksi audisi Indonesian Idol. Penampilan sang pencipta lagu, tukang roti, sekaligus peserta audisi, terlihat lucu membawakan lagu sederhananya. Ini membuat juri dan pemirsanya terhibur. Karenanya salah satu juri, Ahmad Dani, sebagai pentolan TRIAD tertarik membeli hak cipta lagunya. Tentu penciptanya tak mengira demikian sebelumnya. Akhirnya lagu ini diaransemen ulang dengan sentuhan khas TRIAD dan menjadi populer.


Fenomena lagu rakyat ini menyiratkan nilai. Paling tidak dari sebab-musabab dan konteks lagunya. Seperti lagu Iwak Peyek awalnya adalah nyanyian yel-yel penyemangat, menyatakan keinginan saling memberi semangat di tengah-tengah keletihan mereka. Juga lagu Neng Nong, mengungkapkan kerinduan hidup bersama kekasih hatinya. Demikian lagu rakyat itu menunjukkan nilai bahwa di jaman rentan perpecahan ini nyatanya rakyat masih tetap peduli untuk saling memberi semangat dan rindu kebersamaan. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)

No comments: