Wednesday, April 4, 2012

Triple Bridges Jurug Solo

Tiga jembatan berjajar membentang menyeberangi Bengawan Solo, sungai terpanjang di pulau Jawa. Sungai legendaris yang menginspirasi seniman Gesang mencipta lagu keroncong terkenal berjudul Bengawan Solo. Masing-masing ketiga jembatan membujur berdekatan arah Timur-Barat menghubungkan kota Solo dengan kota Karanganyar dan kota-kota lain. Jembatan berada di pinggir batas timur kota Solo, gerbang masuk ke kota Solo. Ketiga jembatan terkenal dengan nama Jembatan Jurug. (Foto: Triple Bridges Jurug Solo)


Jembatan jurug pertama dibangun tahun 1913, di jaman pemerintahan raja Kasunanan Surakarta, Sri Susuhunan Pakubuwono X. Raja sekaligus Pahlawan Nasional yang terkenal banyak membangun infrastuktur modern pada jamannya. Termasuk Taman Satwa Taru Jurug yang berada dekat jembatan. Seiring berkembangnya transportasi dibangun lagi jembatan baru disebelah selatan jembatan lama. Selanjutnya dibangun kembali jembatan ketiga berdekatan, sehingga berjajar triple bridges Jurug Solo.

Jembatan Jurug sangat strategis dan penting menghubungkan transportasi darat antar kota dalam propinsi Jawa Tengah maupun dengan kota-kota di propinsi lain. Jembatan paling selatan untuk jalur kendaraan bermotor masuk ke kota Solo dan jembatan tengah untuk lintasan kendaraan keluar kota Solo. Sedangkan jembatan paling utara untuk jalur motor, sepeda dan pejalan kaki. Jembatan kereta api di atas Bengawan Solo terlihat agak jauh di selatan Jembatan Jurug.

Kedua jembatan terbaru terlihat kokoh membentang di atas aliran Bengawan Solo yang tenang. Namun jembatan lama terlihat tua sebagai jalur motor, sepeda dan pejalan kaki. Jalan aspal jembatan berlubang di beberapa tempat dan kasar. Sore hari jembatan ini jadi tempat favorit pengendara berhenti untuk menikmati pemandangan Bengawan Solo. Terlebih saat bulan puasa terlihat banyak orang dan pengendara berhenti "ngabuburit" sambil menikmati pemandangan sekitar dari atas jembatan lama. 

Sungguh indah pemandangan sekitar triple bridges Jurug Solo. Terlihat taman rekreasi, kebun binatang, monumen Gesang, lereng hijau sungai dan tenangnya arus Bengawan Solo. Semuanya menyejukan. Memang outlook terbaik pemandangan Jurug dari atas jembatan lama ini. Namun cukup riskan jika terlalu banyak orang di atas jembatan yang relatif tua untuk menikmati Bengawan Solo dan Taman Jurug. Beberapa tempat teduh tersedia untuk istirahat dan menikmati pemandangannya. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)

No comments: