Saturday, November 1, 2008

Goa Embul Tuk

Goa Embul Tuk terbentuk karena aliran sungai bawah tanah yang panjangnya + 1,5 km. Goa ini terletak di desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, yang jaraknya + 50 km dari Kota Blitar. (Foto: Bersama teman SMA saat di Gua Embul Tuk).

Sekitar 25 tahun yang lalu, saya merasakan pengalaman yang luar biasa saat menyusuri Goa Embul Tuk. Terdengar suara arus air bawah tanah, suara tetesan air, jalur jalan kadang masuk ke air, di atas batu, dan dipermukaan yang datar. Terlihat keindahan batu stalactit yang terbentuk dari berbagai mineral yang mengeras dari tetesan air, menggantung di atap dan dinding goa. Stalagmit mengerucut di atas dasar goa yang bentuknya kebalikan dari stalactit. Aliran air bawah tanah telah mengerosikan dinding-dinding goa sehingga terbentuk ruang-ruang bawah tanah. Suatu saat saya berada di ruang bawah tanah yang sangat besar, tetapi di saat lain saya harus merunduk dan merangkat menyusuri goa.

Di daerah Yucatan Peninsula Meksiko terdapat sungai bawah tanah sepanjang + 95 mile (+ 153 km). Sungai bawah tanah ini diklaim terpanjang di dunia. Dua orang explorer dari Inggris dan Jerman menghabiskan waktu 4 tahun untuk melakukan eksplorasi sungai bawah tanah ini. Di negara-negara lain sungai bawah tanah memang menjadi obyek wisata yang banyak dikunjungi orang.

Saya yakin Pemda Kabupaten Blitar kelak akan melakukan eksplorasi dan eksploitasi Goa Embul Tuk untuk obyek wisata yang lebih menarik. Dengan membuat konstruksi dan modifikasi jalan dan ruang di dalam goa serta memberi penerangan listrik di dalamnya, seperti Goa Jati Jajar (panjang + 300 m) Kebumen Jawa Tengah, pengunjung akan bisa lebih menikmati keindahan Goa Embul Tuk. Didukung dengan pemandangan alam perbukitan yang unik di sekitar permukaan goa, pengunjung akan lebih banyak yang tertarik datang ke goa ini. Dan bisa ditebak, hasilnya akan meningkatkan taraf hidup penduduk sekitar dan pendapatan asli daerah.

Saat ini pengunjung masih perlu menggunakan jasa pemandu dari penduduk lokal yang membawa lampu petromaks untuk penerangan di dalam goa. Sebelum berangkat ke sini, jangan lupa membawa pakaian-ganti untuk dipakai saat pulang kembali ke rumah. Karena saat berada di dalam goa baju dan celana akan basah. Saya, Mega dan Sihono berfoto di samping pintu masuk Goa Embul Tuk. (Pulung Chahyono, http://pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)

1 comment:

gistro22 said...

Goa embul tuk pernah didatangi panji sang petualang ya?kmrn sya lht dtv,ni lsg sya cri di intrnet trnyta memang ada.konon kbarnya goa ini angker,tiap yg msuk gak bsa kluar? bnar sja,didalam bnyk ularnya mkanya yg msuk gak hti2 mngkin dptuk ular..sya stju skali klu ddlm dberi pnrangan listrik biar gak brbhaya bgi pngunjung yg msuk..