Tuesday, January 19, 2016

Menjebak Tikus

Tikus itu hama, seperti Balai Besar Pembenihan & Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) memberi arti luas hama sebagai semua bentuk gangguan baik pada manusia, ternak dan tanaman. BBP2TP membuat arti sempitnya sebagai hama tanaman. Disini lebih melihat hama pada manusia. Sebagai hama, halal diperangi. Dan perang melawan tikus yang agak melibatkan strategi adalah dengan jebakan, daripada dengan racun dan lem. Namun jenis tikus tertentu malah jadi hewan peliharaan populer karena imut dan lucu.


Jadi yang dijebak adalah tikus hama yang mengganggu, bukan tikus peliharaan ya. Jika tikus jenis ini dibiarkan akan menimbulkan risiko perusakan peralatan, pencurian makanan, kenyamanan penghuni, masalah kebersihan, dan penularan penyakit. Ini lebih pada tikus di dan sekitar rumah. Sesuai habibatnya, tikus berada di underground dalam got dan lubang bawahtanah, on the gound di permukaan lantai dan tanah, serta upper ground di atas plafon dan bangunan. Ukuran tikus bervariasi dari sekecil jempol sampai sebesar kucing.

Mengendalikan hama tikus dengan racun dan lem bisa dilakukan. Ini banyak dijual di toko bangunan. Saat menggunakan racun perlu diantisipasi agar tidak termakan oleh selain tikus. Penempatannya ditempat tersebunyi agar sulit terjangkau oleh selain tikus. Saat menggunakan lem, perlu dipertimbangkan ukuran tikus targetnya. Jika tikus besar perlu lem banyak dileletkan di permukaan papan yang berat. Jika tikus kecil bisa lebih sedikit lem pada papan kardus. Papan lem perekat ditempatkan di jalur pergerakan tikus.

Perangkap tikus cukup mudah dilakukan dan bisa dibeli di toko bangunan. Perangkap berbentuk kotak rangkaian kawat dengan pintu jebakan menutup otomatis saat umpan makanan di pengaitnya dimakan tikus. Pintu diberi per dan pengunci sehingga tidak dapat terbuka saat posisi menutup. Jika tikus terperangkap, jangan dibakar karena menimbulkan risiko lain, bisa direndam air dan tunggu beberapa saat hingga tikus mati. Pendam ke tanah atau buang tikus mati di tempat sampah. Saya lakukan ini minggu lalu dan dua ekor tikus terjebak.

Beberapa waktu lalu, saya mengikuti sosialisasi pengendalian hama tikus oleh salah satu perusahaan jasa pembasmi hama terkenal di Indonesia. Selain mengenali jenis-jenis tikus, juga beberapa cara pengendaliannya. Penggunaan perangkap untuk pengendalian tikus merupakan metode sederhana, aman dan tidak berisiko terhadap lingkungan. Metode perangkap tikus cenderung digunakan oleh perusahaan jasa pembasmi hama tikus untuk sebagian besar kliennya, disamping menghilangkan sarang dan sumber makanannya. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)

No comments: