Thursday, July 30, 2015

Keritingnya Cabai


Ini daunnya yang keriting, bukan cabainya. Cabainya cabe Rawit. Sudah dua kali pohon cabai saya tanam. Penanaman pertama, pohon cabai tidak sampai setinggi 20 cm dengan daun baru sekitar 15 lembar, semua daunnya mulai mengeriting. Kemudian dicabut, dan diganti pohon cabai baru dan dilakukan penyemportan pestisida organik setiap minggu. Pohon mampu tumbuh lebih tinggi sampai sekitar 40 cm dan mulai pentil buah cabai, namun gugur dan sebagian daunnya kembali mengeriting. Kini sedang mempertimbangkan untuk mencabut dan menanam ketiga.


Pohon cabai terkena hama kutu putih, serangga kecil dengan panjang tubuh sekitar 1 mm, yang dapat dilihat jelas dengan mata telanjang. Kutu putih hidup bergerombol dibawah daun. Cairan manis yang dikeluarkan kutu putih membuat semut berdatangan memakannya. Kutu menyerang lebih dulu daun yang masih muda sampai daun menua. Daun cabai menjadi mengerut, mengeriting, melengkung dan kaku. Timbul bercak kuning diatas permukaan daun, perlahan meluas hingga seluruh permukaan daun menguning dan sebagian besar daunnya rontok.


Hama kutu putih merupakan pembawa virus (carrier) yang menyebabkan terjangkitnya penyakit daun keriting pada pohon cabai. Virus yang dihasilkan kutu putih merusak klorofil daun sehingga mengganggu pertumbuhan pohon cabai. Jelaga berwarna hitam dan gerombolan kutu putih pada bagian belakang daun menandakan serangan kutu putih sudah berlangsung parah. Apabila pohon cabai telah terserang virus yang dibawa oleh kutu putih seperti ini maka penanggulangannya akan sulit sehingga pohon cabai akan mati secara perlahan.

Kutu putih adalah penyakit tanaman menular. Di dekat saya menanam pohon cabai terdapat pohon mangga setinggi 8 meteran dimana kutu putih telah menyerang banyak daunnya. Dahan-dahan pohon mangga yang daunnya terserang kutu putih dipangkas untuk mengurangi populasi kutu putih. Untuk lebih mengontrol penyakit kutu putih, saya lakukan injeksi pestisida sistemik ke dalam batang pohon mangga. Beberapa minggu kemudian kutu putih di pohon mangga mulai berkurang dan semakin menghilang. Penularan kutu putih ke tanaman cabai bisa dihentikan.

Daun cabe dapat dicegah menjadi keriting dengan penyemprotan pestisida berkala. Saat awal pohon cabai disemprot lebih sering seminggu sekali, selanjutnya frekuensi penyemprotan semakin jarang secara bertahap saat pohon cabai mulai tumbuh membesar. Pohon cabai yang terlanjur terserang kutu putih dan pertumbuhannya tidak normal, setelah disemprot pestisida dilanjutkan penyemprotan hormon pemacu pertumbuhan atau pupuk daun. Jika serangan kutu putih sudah parah, cabut pohon cabai dan musnahkan dengan dibakar. (Pulung Chahyono, mitra_ulung@yahoo.com; www.pulung-online.blogspot.com)

No comments: