Saturday, August 16, 2014

Panggil Nama Terbaiknya

Saya masih ingat satu pelajaran dari guru bahasa Indonesia saat saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Bukan tentang pelajaran cara membuat kalimat baku dengan subyek, predikat dan obyek. Juga bukan berkaitan dengan pelajaran morfologi atau fonologi. Namun cara memanggil nama teman. Pak guru mengajarkan agar kita memanggil teman-teman dengan panggilan terbaiknya. Bukan dengan nama yang cenderung mengolok-olok dan tidak membuatnya baik.



Dicontohkan bagaimana panggilan terbaik salah satu teman kelas bernama Sumiati. Memanggilnya dengan Umi atau Mia lebih menyenangkan daripada panggilan harian dia dengan Sum atau Ti. Agak berkelakar diceritakan masih ada orang yang dipanggil “Cikrak” yang berarti alat untuk mengambil dan membuang sampah. Juga ada yang memanggil temannya “Kethek” yang berarti kera. Dan banyak lagi panggilan sejenis lainnya. Sebenarnya ini bukan kelakar, tapi kenyataan yang dikelakarkan.

Ada juga nama panggilan yang kelihatannya bagus tetapi sebenarnya sindiran. Sekilas seseorang keren dipanggil Sinyo, yang bisa berarti tuan. Namun itu bisa sindiran karena orang yang dipanggil Gusine Menyoyo, memiliki gigi yang menonjol keluar bibir alias mrongos. Nama panggilan Gondes juga digunakan untuk memanggil orang yang berambung gondrong ndeso. Panggilan Jesika bisa untuk sindiran orang yang jelas seksi tapi katrok, dan Dira menyindir orang diam-diam rakus dan banyak lagi.

Tentang nick name ini ada yang patut menjadi contoh sejalan yang diajarkan Guru saya waktu SMP. Ada salah satu teman kerja yang bernama Subandrio. Mungkin saja nama ini bisa dikaitkan dengan nama tokoh tertentu yang tidak disukai. Namun kenyataannya tidak. Teman-teman kerja juga memanggilnya dengan Ben, dari kata awal namanya Band. Bahkan sesekali temannya ada yang memanggil Rio. Kadang sekali dia dipanggil Andri, dalam suasana kelakar, tapi itu membaikkan.

Saya merujuk pelajaran yang disampaikan guru Bahasa Indonesia SMP saya untuk menggunakan nama panggilan yang baik. Banyak yang bisa dijadikan rujukan lebih mendalam tentang nama panggilan yang baik. Di lain hal perlu diyakini setiap orangtua memberikan nama terbaik buat anaknya, bahkan seringkali mengandung doa dan harapan di dalamnya. Janganlah menjadi lalim dengan mengabaikan harapan orangtuanya dengan panggilan tidak baik, olok-olok, celaan atau sindiran. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahho.com)

No comments: