Perlahan-lahan kepala keong menjulur keluar cangkang lalu kaki-kakinya. Setelah kepala dan kaki keong keluar cangkang, letakkan di tanah. Keongpun akan berjalan merangkak kesana-kemari. Untuk apa? Anak kecil biasanya akan senang melihat, mengejar dan bermain keong ini. Keong ini biasanya dimainkan anak ketika bermain di pantai dimana keong mudah didapatkan.
Untuk bermain keong sekarang anak tidak harus ke pantai. Saat berjalan-jalan pagi waktu Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riadi Solo, anak saya menjadi tertarik dan mengajak berhenti di depan lapak penjual keong. Juga dijual rumah-rumahan keong dari sepon. Setelah memperhatikan anak-anak sebayanya yang membeli keong silih berganti. Diapun menjadi ikut membelinya.
Keong-keong diwadahi di beberapa nampan sesuai ukuran cangkangnya. Yang paling kecil, seribu Rupiah dapat empat keong, sedang yang agak besar dapat dua keong dan yang lebih besarnya satu keong harganya seribu Rupiah. Ada juga keong yang lebih besar, yang cangkangnya telah dicat hias warna-warni. Keong yang bercat ini harganya lebih mahal juga sesuai besar ukuran cangkangnya.
Memilih keong aktif berjalan lebih menarik untuk permainan anak. Aktifnya keong diketahui saat diabapi. Keong aktif segera keluar hanya beberapa hembusan abap. Namun mungkin saja aktifnya keong terpengaruh abapnya. Bisa saja keong jadi lebih aktif setelah diabapi oleh orang yang belum sikat gigi. Wah jorok ini! Jadi pastikan sudah gosok gigi sebelum ngabapi keong, agar benar-benar bisa memilih keong yang aktif berjalan. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)
No comments:
Post a Comment