Friday, June 10, 2011

Starbucks atau Warung Kopi?

Starbucks Coffeehouse dan Warung Kopi Angkringan, sesuai namanya, sama-sama menjual minuman berbahan kopi. Bagi coffee lover keduanya tempat minum kopi yang nyaman. Mana yang lebih enak rasa kopinya? Waduh, susah juga ini jawabnya. Walau mungkin benar seperti salah satu iklan di televisi “rasa tak pernah bohong”, tapi masalahnya lidah setiap orang bisa berbeda dalam mengecap rasa. Wong kalau saya buat minuman kopi dan teman-teman saya mencicipi, ada yang bilang pas kopinya, ada juga yang katakan terlalu banyak gulanya,  dan satunya lagi berkata enak tenan. Mungkin teman yang terakhir itu ingin agar saya senang.


Apa sih bedanya? Yang jelas lebih mahal, bahkan sangat lebih mahal minuman kopi di Starbucks. Harga segelas kopi di Starbuck adalah puluhan kali lebih besar dari harga di warung kopi angkringan. Uang untuk satu gelas kopi Starbucks kalau dipakai ke warung kopi angkringan bisa untuk membayar harga kopi plus-plus. Maksudnya plus makan, plus lauk daging serta plus kue-kue. Apalagi kalau di Starbucks juga memesan snack roti yang ditawarkan, selain minuman kopi. Dengan uang yang sama bisa mengajak beberapa orang untuk menggruduk warung kopi angkringan. (Foto: Starbucks, Paragon, Semarang)

Bahan dasar minuman kopi sama dari biji kopi. Yaitu, buah kopi yang sudah siap panen diunduh dari pohonnya. Kemudian kopi dikeringkan dan dikupas kulitnya. Kopi lalu digoreng sangan sampai berwarna hitam. Kopi hitam dihaluskan, disaring bubuknya yang halus, dan siap untuk dicom untuk minuman kopi. Starbucks mengklaim biji kopi mereka sangat berkualitas tinggi dan biji kopi pilihan. Penjual warung kopi angkringan tentu susah untuk membuat klaim karena mungkin biji kopi hanya dari hasil pekarangan rumah, atau kopi bubuk sasetan yang umum dijual.

Biji kopi akan ditambahkan dengan campuran bahan lain untuk menambah nikmatnya rasa kopi. Ya kalau penjual warung kopi biasanya menambahkan jagung untuk campuran kopi. Asal campuran jagungnya tidak terlalu banyak, atau bahkan lebih banyak dari kopinya sendiri. Karena rasanya pasti jadi kurang mak nyos kopinya, tapi malah mak nyus jagungnya. Sarana teknologi pengolahan dari buah kopi untuk jadi bubuk kopi pasti beda. Kalau penjual warung kopi, mungkin menghaluskan kopinya dengan lumpang dan ditumbuk dengan alu sampai halus secara manual.

Sejatinya mission Starbucks Coffeehouse dan Warung Kopi Angkringan adalah sama. Tentu saja Warung kopi juga punya mission tapi tak tertulis. Starbucks menyatakan bahwa coffeehouse mereka tempat orang datang, bertemu dan ngobrol dengan nyaman. Dia juga bilang “We’re a neighborhood gathering place, a part of the daily routine”. Sama kok, di Warung Kopi Angkringan juga begitu. Orang-orang kampung bisa sangat betah dan lama ngobrol dengan teman-temannya hanya dengan memesan satu gelas kopi. Bahkan karena kelamaan bisa sampai “diusir” dengan halus oleh penjualnya “Mau nambah lagi kopinya Mas?” (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.vom)

1 comment:

gede bali said...

Kami distributor Kopi Bali Asli Kintamani, menyediakan berbagai jenis Kopi Asli langsung dari petani.

Kopi Arabica Kintamani Bubuk ( 500gr ) : 50.000
Kopi Robusta Kintamani Bubuk ( 500gr ) : 50.000

Kemasan alumunium foil Kopi bubuk :
200gr Arabica Kintamani : 25.000
200gr Robusta Kintamani : 25.000

( Kami juga melayani pemesanan biji kopi matang )

Kami menerima AGEN / CAFE / WARKOP yang mau bekerja sama dengan kami, barang kami antar GRATIS.

Silahkan Hub.
SMS / WA : 08563430171