Sunday, April 17, 2011

The Good & The Bad

Teman membicarakan cerita Ramayana, antara Rahwana dan Rama mana yang baik dan buruk? Persepsi saya yang baik Rama dan Rahwana yang buruk. Belum tentu! Siapa yang menyerang atau membunuh lebih dulu? Mengapa Rahwana buruk? Karena menculik Sinta, istri Rama. Rahwana balas dendam karena Surpanaka, adik perempuannya terluka oleh pedang Laksmana, adik Rama. Memang ada beberapa versi cerita Ramayana berbeda. Diantara versi lain Rahwana menculik dewi Sinta di hutan Dandaka untuk dijadikan istrinya. Sebenarnya Rahwana kasmaran dengan Dewi Widowati, dan dalam anggapan Rahwana, Sinta itu titisan Dewi Widowati yang dia digandrungi.




Di dunia ini mulai dari anak telah belajar mengelompokkan dan memisahkan. Jika seorang anak memiliki teman yang dianggap berbuat tidak baik kepadanya, maka dia berusaha berteman dengan anak lainnya yang berbuat baik kepadanya. Di lingkungan kerja juga demikian sering dibicarakan karyawan yang baik dan yang buruk. Demikian di lingkungan masyarakat, ini golongan baik dan itu golongan buruk, mereka kuat dan lainnya lemah, serta mereka yang kaya dan mereka yang miskin. Kondisi demikian mampu menciptakan cara berpikir yang terbelah dan tersekat antara "hitam" dan "putih" saja.

Secara relatif underdeveloped personalities, khususnya borderline personalities, akan memerlukan banyak waktu dan sangat sulit untuk menggabungkan dan mengolah kedalam kesadarannya terhadap berbagai aspek yang terlihat dan dirasakan bertentangan (Understanding "Splitting" as a Psychological Term,  Dr. George Simon, PhD). Sehingga secara tidak disadarinya (unconciously) akan memisahkan atau membelah (splitting) suatu obyek kedalam dua kelompok, sesuatu itu "baik" jika dilihat atau dirasakan dapat diterima olehnya, dan sesuatu itu "buruk" jika menyakitkan atau tidak dapat diterima. Dan, itu terjadi secara "unconciously", tanpa disadari.

Pembelahan persepsi merupakan proses dari analisa kognitif dan mental manusia yang klasikal. Ini mekanisme mempertahankan ego tidak-sadar manusia dimana wujud yang cukup kompleks tidak bisa diterima ke dalam kesadarannya secara menyeluruh karena adanya berbagai aspek yang dapat terima maupun yang tidak dapat diterima oleh seseorang. Ini bisa dipahami, tidak ada manusia benar-benar "fully developed" karena faktor usia, pengalaman, pengetahuan bahkan kepentingan manusia itu sendiri yang selalu berbeda.

Jadi benar, persepsi baik dan buruk itu ada di dunia ini. Sebenarnya lebih banyak hal yang harus dipertimbangkan daripada hanya sekedar melihat dan merasakan sesuatu itu "baik" atau "buruk". Jika splitting ini terjadi karena "consciously", dengan sadar sebagai taktik yang disengaja oleh fairly-well developed personalities dengan niat menyerang seseorang atau sesuatu, ini akan menjadi masalah! Disini, taktik pembelahan persepsi baik dan buruk digunakan untuk tujuan mengurangkan sesuatu, menjatuhkan, mengalahkan atau bahkan membunuh orang lain. (Pulung Chahyono, http://www.pulung-online.blogspot.com/, mitra_ulung@yahoo.com)

No comments: