Thursday, December 23, 2010

Pengalaman Ajarkan Banyak Hal


Seorang pemimpin militer dan politik Romawi yang masyur, Julius Caesar (100 - 44 SM) mengatakan "Experience is the teacher of all things". Pengalaman mengajarkan tentang banyak sekali hal. Pengalaman termasuk pengetahuan, ketrampilan atau pengamatan terhadap sesuatu hal atau kejadian yang diperoleh dengan melibatkan diri atau berhubungan dengan sesuatu hal atau kejadian tersebut. Mendapatkan berpengalaman perlu "terjun langsung" ke dalam kejadian yang senyatanya.
Juga ada banyak diantara teori perubahan perilaku disampaikan pemikir dunia yang menekankan pengalaman berperan dalam perubahan perilaku seseorang. Diantaranya David Kolb (1970), seorang educational theorist yang memfokuskan diri dalam pembelajaran melalui pengalaman. Dia mengembangkan Experimental Learning Model (ELM) yang terdiri dari empat tahap: mengalami pengalaman nyata, mengamati dan merefleksikan pengalaman, membentuk konsep pemikiran berdasarkan refleksi pengalaman, dan melakukan konsep pemikirannya.

Keempat unsur merupakan rangkaian tahapan dalam pembelajaran melalui pengalaman. Memang bisa saja seseorang memulai dari tahapan mana saja, tapi umumnya dimulai dari mengalami pengalaman yang nyata. Model ini terus berkembang dan diperbarui oleh pemikir lainnya. Model pembelajaran melalui pengalaman awalnya dikembangkan untuk teori pembelajaran sekolah sampai dengan perguruan tinggi dan selanjutnya implikasinya digunakan secara luas untuk pembelajaran orang dewasa.

Demikian juga diantaranya Social Learning Theory yang dikembangkan dari teori sebelumnya oleh Albert Bandura (1977). Teori ini memfokuskan pada hubungan segitiga timbal-balik dari tiga faktor penentu perubahan perilaku yang saling berpengaruh: manusia, perilaku dan lingkungan. Pada dasarnya teori ini menyebutkan bahwa seseorang belajar dari mengamati dan kemudian menirukan tindakan yang dialami orang lain di lingkungan sosialnya. Tentu banyak lagi teori dan unsur perubahan perilaku melalui pengalaman yang lebih kompleks.

Dari zaman awal manusia, sifat dasar manusia adalah belajar melalui pengalaman. Manusia saling memberikan arti melalui setiap kejadian yang dialami dalam hidupnya. Pengalaman tersimpan dalam sejumlah ingatan kejadian dan memahaminya sesuai kebutuhan dan keyakinan hidupnya. Sehingga demikian meski mengalami kejadian yang sama, orang yang berbeda bisa saja memiliki pemahaman yang berbeda pula. Disamping mengajarkan banyak hal, pengalaman juga mengajarkan tentang perbedaan. (Pulung Chahyono, http://www.pulung-online.blogspot.com/, mitra_ulung@yahoo.com)

No comments: