Friday, September 4, 2009

Simbiosis Tahu Gejrot

Makanan khas Cirebon ini terdiri tahu goreng yang diiris-iris dan bumbu kuahnya campuran kecap manis, cabe rawit, garam, bawang putih, gula merah. Semua bahan bumbu kuahnya terlebih dulu digerus lembut dalam cobek tanah liat. Kuah Tahu Gejrot bisa dibuat dengan rasa pedas, sedang atau tidak pedas. Irisan-irisan kecil tahu goreng kemudian diletakkan di atas kuah bumbunya. Dan makanan ini biasanya langsung dihidangkan dalam cobek kecil tanah liat yang sebelumnya digunakan untuk menggerus bumbu kuahnya. Makan tahu gejrot dengan menusuk setiap irisan tahunya dengan garpu kecil. Makanan daerah yang berkesan sederhana.

Ternyata makanan khas daerah seringkali tidak rumit. Yang lebih berperan kreasi dan ide untuk mampu mempopulerkan makanan khas daerah. Pihak berperan termasuk pemerintah daerah dan masyarakatnya. Sesuai kapasitasnya mereka perlu promosikan masakan khas di daerahnya dulu. Ketika masakan daerah ini sudah memenuhi selera daerah, masakan ini akan terus digemari di daerahnya. Bahkan ketika seseorang keluar dari daerahnya, mereka akan tetap merindukan makanan daerahnya. Dan dipastikan selanjutnya, makanan ini akan mulai dikenal oleh orang-orang di luar daerah. Ketika itu orang-orang memahami bahwa masakan itu adalah khas daerah.

Tahu Gejrot khas Cirebon telah dikenal di luar daerahnya terutama di Jawa Barat dan Jakarta. Di Jakarta biasanya Tahu Gejrot dijual dengan menggunakan gerobak dorong atau gerobak becak. Mirip pedagang bakso atau rujak buah, para penjualnya bisa saja berkeliling atau mangkal di tempat tertentu. Gerobak Tahu Gejrot ini mudah dikenali karena di sisi gerobaknya biasanya terdapat tulisan "Tahu Gejrot Khas Cirebon". Dan tumpukan tahu-tahu gorengnya terlihat di bagian atas gerobak yang sisi-sisinya terbuat dari kaca. Pedagang Tahu Gejrot biasa ditemui di depan pasar, pertokoan atau bahkan gedung perbelanjaan modern.

Penjual Tahu Gejrot yang mangkal di tempat tertentu menyediakan beberapa kursi yang ditempatkan di depan dan samping gerobaknya. Penjualnya langsung mengirisi tahu goreng dan membuat bumbu tahu gejrot di papan sisi samping gerobaknya. Pembelinya hanya perlu menunggu sebentar penjualnya menyiapkan makanan ini. Memang bahan bumbu sederhananya telah disediakan untuk penyajian yang cepat. Para pembeli menikmati makanan tahu Gejrot dengan duduk di kursi yang ada. Setelah selesai makan Tahu Gejrot, pembeli tinggal membayar harganya dan juga sederhana.


Di samping tempat mangkalnya penjual Tahu Gejrot biasanya juga ada gerobak penjual minuman. Mereka menjual teh botoh, sprite, frutea dan lainnnya baik yang dingin dalam kotak es atau tidak. Sambil pembeli Tahu Gerjot merasakan nikmatnya Tahu Gejrot, bisa pesan minum. Cepat tentunya, minuman tinggal dibuka tutupnya, diberi sedotan dan langsung diminum. Tanpa disadari di tingkat "akar rumput" pedagang Tahu Gejrot mampu bersimbiosis mutualisme dengan pedagang minuman di daerah barunya, tentunya selain simbiosis sosial-ekonomi di daerahnya sendiri. (Pulung Chahyono, http://www.pulung-online.blogspot.com/)

2 comments:

Budi Spoil 85 said...

Paling rasane podo karo tahu petis, tahu bumbu, tahu tek. Cuma gadis Cirebon kan beda parasnya ya Wak Kaji. Jadinya rasanya ngresep di manajemennya.
Kok nyasar di Cirebon barang to Pak

pulung said...

Pak Bud, bener rasane koyo tahu goreng bumbu kecap. Gadis Cirebon memang beda hehehe... Ya nyasar-nyasar dikit lah... :)