Sunday, June 6, 2010

Nikmat Yang Terdustakan?

Bak untaian mutiara indah negeri ini. Ribuan pulau berjajar sambung-menyambung menjadi satu, itulah Indonesia. Gugusan pulau ini memiliki kekayaan dan distribusi flora dan fauna yang melimpah. Kondisi geologi dan geografinya berimplikasi pada aspek topografi, iklim, kesuburan tanah, dan sebaran tumbuhan dan hewan. Negeri dengan berbagai kandungan mineral bumi, kekayaan alam dan laut dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Kekayaan dan keindahan alam juga memberi nuansa warna-warni budaya insan penghuninya. Demikian indah dan kayanya hingga menarik migrasi manusia ke negeri ini mulai dari jaman prasejarah hingga kini. (Foto: Wisata Bendungan Selorejo, Jawa Timur).

Karena kesuburan alamnya konon migrasi awal manusia masuk wilayah negeri ini sekira 150.000 tahun lalu. Bangsa migran ini hidup dengan cara hunting and gathering berpindah-pindah di daerah nusatara yang kaya dengan berbagai hewan dan buah-buahan. Mereka kelak menjadi nenek moyang suku-suku wilayah timur negeri. Selanjutnya sekira 2000 tahun sebelum Masehi, perpindahan manusia besar-besaran masuk ke kepulauan negeri ini yang kemudian menjadi nenek moyang suku-suku di wilayah bagian barat. Mereka telah memiliki peradaban yang cukup baik dimana mereka bisa bertani dan bercocok taman di dataran subur negeri ini.

Sejak awal tarikh Masehi, para musafir dari negara seberang mulai datang ke negeri ini untuk melakukan hubungan dagang. Mereka dari India, Tiongkok, Persia dan wilayah Timur Tengah lainnya. Para musafir berdagang untuk berbagai rempah-rempah, lada, gaharu, cendana, pala, kemenyan, serta gambir. Juga berdagang emas, perak dan hasil kerajinan. Titik-titik perdagangan hasil bumi mulai tumbuh. Bahkan relief Candi Borobudur menunjukkan perahu bercadik khas anak negeri yang digunakan pedagang waktu itu. Hubungan dagang ini memberi pengaruh besar, terutama masuknya ajaran berbagai agama, dan sistem pemerintahan kerajaan.

Keahlian bangsa Portugis dalam navigasi, pembuatan kapal dan persenjataan membuat mereka melakukan ekspedisi, eksplorasi dan ekspansi untuk memperoleh hasil bumi. Dimulai tahun 1512 di Malaka, bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang tiba di negeri ini, dan berusaha menguasai sumber rempah-rempah yang berharga sampai ke Sunda Kelapa. Kekayaan negeri ini juga menarik bangsa lainnya hingga mulai tahun 1641 Malaka jatuh dibawah kekuasaan Belanda. Kemudian Belanda beralih ke Batavia sebagai pusat perdagangan hasil bumi dan administratif. Masa pendudukan Jepang mulai tahun 1942 dengan membawa berbagai hasil bumi keluar negeri, hingga berakhir saat Kemerdekaan Indonesia.

Seolah keindahan surgawi terpercik ke negeri ini. Hamparan lembah hijau. Pegunungan subur. Teduhnya pohon-pohon rindang. Mengalirnya air jernih sepanjang sungai. Beningnya air danau. Taman yang indah. Bunga yang mekar berwarna-warni. Buah-buahan yang melimpah dengan berbagai jenis dan nikmat rasanya. Biji-bijian yang menjadikan makanan dan wangi dedaunan sebagai pelengkapnya. Laut indah dan ikan melimpah. "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Q.S. Ar-Rahmaan [55]: 13). Ini kalimat oratoris yang tidak memerlukan jawaban, tapi mengandung makna menegaskan. Semoga kita termasuk anak negeri yang tak pernah mendustakan nikmat-NYA. (Pulung Chahyono, http://pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)

No comments: