Dua hari akhir pekan lalu (20-21/12/2013) robot humanoid Schaft berhasil memenangi perlombaan robot sejagad di Florida Amerika Serikat. Robot Schaft setinggi 1,48 meter ini mampu mengatasi medan halang-rintang lomba dengan kemampuan humanoidnya. Robot Schaft dikembangkan oleh Laboratorium Jouhou System Kougaku Universitas Tokyo. Dengan skor 27 poin Schaft menyisihkan 16 robot pesaingnya, yang telah disaring dari 100 lebih. Schaft nyaris sempurna mencapai 32 poin tertinggi yang ditetapkan penyelenggara lomba. (Foto: Robot Schaft menuruni tangga)
Dua minggu lalu saya hadir dalam acara silaturahmi keluarga besar di kampung. Seperti biasa di tengah acara ada ceramah pitutur dari seseorang yang dianggap mumpuni ilmu agamanya di kampung. Dia pemuka agama sekelas kampung. Mungkin tidak begitu dikenal di kampung lain. Kebaikan makna isi ceramahnya menjadi utamanya, bukan kepopuleran penceramahnya. Acara cukup santai. Sesekali diselingi guyon dari penceramah. Rupanya dia cukup paham guyonan aktual di kampung itu. (Foto: Stand pameran Blitar Jadul)
Setelah masuk ke Resto saya menuju ke deretan meja kursi bagian agak tengah ruangan dan duduk menghadap televisi. Disitu cukup nyaman berjarak tepat tidak terlalu harus ndangak untuk melihat tanyangan televisi yang disetel di Resto. Saya tarik daftar menu di tengah meja untuk membaca lembar menu Resto. Sambil menunggu waiter, saya berusaha memilih diantara puluhan menu Nasional yang cukup lengkap. Lalu melirik ke menu Chinese, diantara puluhan menunya saya hanya cukup akrab mane Cap Cay. Belum tertarik. Masih ada daftar menu lagi di bagian bawah, puluhan Aneka Menu Nasi Goreng. Ini menarik, disetiap menu nasi goreng terdapat pilihan tingkat kepedasannya level 1, 2, 3, 4 dan 5.
Perilaku arogan dan tidak terpuji para pejabat negeri di bandar udara terus saja terjadi. Mereka masih merasa dan berpikir "sopo siro sopo ingsun", siapa kamu saya ini pejabat! Mental pongah pejabat seperti ini mungkin terbentuk sejak jaman feodal yang merasa sebagai penguasa negeri. Rakyat harus selalu mengikuti keinginan pejabat dan menyetujui apapun yang dilakukan pejabat. Walaupun yang dilakukan itu jelas-jelas melanggar peraturan negera sendiri dimana dia merasa sebagai penguasanya. Bahkan mereka pantang untuk diingatkan saja.
Jalinan cinta memang bisa membuat indah kehidupan, dan demikian putusnya cinta dirasa seakan mencabut keindahan hidup, bahkan makna kehidupan. Mengapa seorang pencinta seringkali tak mampu bertahan menjalani hidup normalnya setelah putus cintanya? Kenapa seorang pencinta menjadi kehilangan semangat hidup sejak berpisah dengan kekasih yang dicintainya? Kenapa ia menjadi sangat sedih dan merana hidupnya karena ditinggalkan orang yang dicintanya? Pertanyaan-pertanyaan ini sudah setua peradaban manusia.
Pepatah "bagai ayam putih terbang siang" agaknya pas menggambarkan mudahnya melihat anak-anak dibawah umur berkelebat mengemudi kendaraan bermotor di sekitar kita. Sudah jamak! Anak yang masih di bawah umur leluasa menunggangi kuda besinya meraung keras di keramaian jalan hitam beraspal. Persoalan pengemudi di bawah umur seolah diabaikan di lingkungan kita, dan dianggap tak jadi masalah walau jelas melanggar aturan batas usia kewajiban memperoleh Surat Izin Mengemudi kendaraan bermotor beroda dua atau lebih.
Di masa kolonial Belanda, tahun 1862 seorang barrister berkebangsaan Inggris kelahiran Singapura, William Barrington D’Almeida beserta istrinya mengunjungi Blitar dalam rangkaian perjalanannya di Pulau Jawa. Dia menuliskan pengalamannya di Blitar di halaman 298 dalam bukunya Life in Java: with Sketches of Javanese, Vol. I, diawali dengan "Blitar is less than half a day's journey from Kedirie, and is a delightful excursion for those who care for beauty of scenery". William menempuh perjalanan selama kurang setengah hari dari Kediri menuju Blitar dan ini merupakan perjalanannya yang menyenangkan karena keindahan alamnya. (Foto: Desa Krisik, Blitar)
Saya masih bisa merasakan jenang lebaran tahun ini di kampung. Enak tenan jenang kampungnya. Terasa kenyil-kenyil manis legit! Setelah beberapa lebaran sebelumnya saya ndak berkesempatan merasakannya. Seperti menemukan kembali jajanan lebaran yang hilang. Bisa saja saya termasuk sebagian kecil dari sekitar 20 juta pemudik yang bisa merasakan suguhan jenang saat lebaran tahun ini. Teringat puluhan tahun lalu selalu mudah merasakan jenang suguhan jajan lebaran di rumah-rumah kampung halaman. Jenang berwarna coklat dengan irisan khasnya memang menjadi suguhan semi-wajib saat lebaran dan slametan kala itu.
Malam semakin larut, angin semilir perlahan menambah dinginnya malam. Para penduduk kampung Pakunden, Blitar lebih awal masuk rumah, menutup dan mengunci pintunya di malam Jumat Kliwon. Mereka menyuruh anak-anaknya segera beranjak tidur di kamarnya. Sebelum tengah malam Asu Baung bisanya akan keluar dengan lolongan panjang membelah sunyinya malam dari Pemakaman Eyang Sewu Negoro, pesarean danyang cikal bakal penduduk Pakunden.
Lazimnya orang mencari uang dengan menjadi karyawan perusahaan, menjual makanan, jasa angkutan dan wisata, atau mencadi guru, dokter, pengacara, insinyur, pengawai negeri dan pekerjaan umum lainnya. Tapi cara-cara mencari uang berikut ini mungkin akan terlihat tidak lazim dan aneh, namun bisa memberi kesan pintar dan kreatif.
Terasa nyaman duduk malam hari di dalam angkutan kota (angkot, disebut taxi di Balikpapan) setelah cukup jauh berjalan dari Hotel Le Grandeur ke Balikpapan Plaza. Yang langsung menarik perhatian dalam angkot cukup terang dari lampu atap angkot yang saat itu selalu nyala. Terlebih angkot yang kami tumpangi ada lampu hias tambahan di pojok belakang angkot membuat lebih nyaman dengan iringan musik dari dashboard pengemudi. Dari terangnya lampu, terlihat kabin penumpang cukup bersih. Kursi penumpang terawat dan enak diduduki yang semuanya menghadap ke depan. (Angkot, Balikpapan)
Sebagian mungkin masih terbaring di rumah sakit saat ini. Mereka telah menjadi korban akibat dua ledakan bom dekat garis finish lomba Marathon Boston, Massachusetts. Mereka adalah korban luka yang masih hidup, diluar 3 meninggal dunia yang satu diantaranya anak berumur 8 tahun. Dilaporkan korban luka dirawat sebanyak 144 orang, dengan minimal 17 orang dalam kondisi kritis dan 25 orang dalam kondisi serius. Paling tidak 8 pasien adalah usia anak, dan sedikitnya 10 korban harus diamputasi sebagian anggota badannya.
Sejak memulai jalan berkelok naik-turun antara Samarinda dan Balikpapan, kami telah setuju untuk berhenti di tengah perjalanan untuk menikmati buah Lai, khas Kalimantan Timur. Kami semakin penasaran sejak pengemudi travel bercerita tentang buah Lai ini. Buah yang mirip durian. Pohon dan daunnya juga mirip durian. Daging buah dan isinya juga mirip duian. Berarti durian dong? Bukan! Ini buah Lai, khas Kutai Kartanegara. Ini durian kutai, dengan nama Latin Durio kutejensis.
Kopi adalah salah satu minuman paling populer di bumi. Mengapa orang minum kopi? Secara awam mungkin ingin lebih bugar atau sekedar betah melek, tanpa mengagas lebih dampak dan khasiat kopi dari segi kesehatan lainnya. Minum kopi bagi sebagian orang bahkan menjadi kebiasaan rutin kesehariannya, pagi, siang, sore atau malam. Berikut ini adalah 5 tempat yang nyaman untuk menikmati minuman kopi.
Membuat rumah berudara segar dan nyaman tidak sekedar dengan memasang lubang angin di dinding dan atap rumah. Para eco-architect terobsesi dengan sistem ventilasi rumah untuk kenyamanan dan kesehatan penghuninya, dan ventilasi rumah juga ramah habibat (eco-house). Ventilasi rumah ramah habitat diarahkan mengurangi penggunaan energi listrik untuk mesin penyejuk udara. Memadukan ventilasi dengan dengan taman didalam dan diluar rumah juga penting untuk lebih menyokong udara bersih sejuk masuk ke rumah dan menyegarkan suasana di dalam rumah.
Melihat berita Jakarta banjir serta kemalangan penghuninya akhir-akhir ini, saya jadi teringat film Waterworld yang pernah saya tonton di HBO channel. Film fiksi ilmiah post-apocalyptic ini dibuat tahun 1995 dibintangi oleh aktor Kevin Costner sekaligus sebagai produsernya. Setting film jauh ke masa depan sekira tahun 2500 bercerita kehidupan manusia paska bencana air bah hebat di bumi akibat mencairnya seluruh lapisan es kutup. Air laut perlahan naik ratusan meter nyaris menenggelamkan seluruh permukaan bumi. (Foto: Banjir Pluit - Vivanews).
Masa ternyata tak mampu membuat namanya lekang. Seolah orang tiada henti berbincang dan terus ingin mengetahui lebih tentang sosok Soekarno, Putra Sang Fajar. Dialah proklamator kemerdekaan negeri untaian ribuan nusa indah, Indonesia, 68 tahun silam bersama dengan Mohammad Hatta, sebagai Dwi Tunggal. Soekarno, pencetus lima sila menjadii dasar negara Indonesia dan dia sendiri yang menamainya Pancasila. (Foto: Soekarno dan Josip Broz Tito, Wikipedia).