Metamorfosa cipta dan karya batik menjadi tema Solo Batik Carnival tahun ini, tepatnya 30 Juni 2012. Suatu perhelatan spektakuler performa dan karnaval batik yang digelar tahunan di kota Solo, Jawa Tengah. Tema “Metamorfosa” ini diejawantahkan dengan berbagai mode rancangan batik yang kreatif futuristik. Motif klasik batik dipadukan dengan rancangan busana kontemporer modern, dihiasi dengan asesoris aneka warna dan rupa mulai dari alas kaki sampai mahkota.
Perhelatan dimulai dengan acara pertunjukan gerak tari meriah diterangi semarak lampu dan lagu di Stadion Sriwedari Solo dari para pegiat seni dan tari. Slide show di dua layar lebar selanjutnya menggambarkan bagaimana karya batik diciptakan. Penampilan rancangan kostum batik kontemporer diawali diperagakan oleh berpuluh-puluh usia anak memasuki lapangan stadion, bergaya-gerak sejenak, dan kemudian mengelilingi pinggiran stadium sebelum kembali meninggalkan hamparan lapangan.
Sesi perfoma Meta 1 para penampil batik melanjutkan ke dalam lapangan stadion dihiasi dengan hembusan asap warna-warni dan gemerlap lampu. Rancangan kontum batik bertemakan batik ceplokan dengan warna dominan batik hitam dan putih. Tepuk tangan meriah menyambut mereka dari para penonton yang berada di pinggiran mengelilingi stadion, termasuk dari penonton VIP di tribun bagian barat stadion. Terasa betapa menakjubkan karya warisan batik nenek moyang ini.
Semakin lebih meriah warnanya, penampilan rancangan batik diperagakan dalam Meta 2. Warna batik didominasi oleh motif hitam putih, keemasan, kuning dan krem. Motif-motif batik truntung dan parang menghiasi kostum berpuluh-puluh penampilnya. Aneka warna dasar pakem mendominasi batik mereka yang diproses dengan sistem plorotan. Karya batik dan busana yang benar-benar elegan meriah dipadukan dengan desain futuristik, semakin menarik.
Kostum rancangan batik warna-warni bak pelangi ditampilkan dalam sesi Meta 3 dan Meta 4. Warna merah, kuning, biru dan hijau mendominasi sesi Meta 3. Dominasi warna batik merah, ungu, pink dan kuning diperagakan di sesi Meta 4. Keseluruhan beratus penampil berlenggang bergaya di lapangan ibarat burung-burung indah menari di hamparan lapangan rumput hijau. Kemudian masing-masing sesi mengitari lapangan di atas karpet merah kembali ke sarangnya.
Betapa luar biasa indah dan agungnya karya batik nusantara ini. Mereka adalah generasi bangsa yang menjadi sandaran untuk terus mengembangkan dan berkreasi demi warisan karya batik luhur nenek moyang. Perhelatan masih berlangsung sebelum akhirnya karnaval batik mulai berjalan dari Stadion Sriwedari melalui jalan Slamet Riyadi menuju Balai Kota Solo. Saya meninggalkan arena perhelatan Solo Batik Carnival ini bersama dua anak saya yang mulai mengantuk. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com).
-
No comments:
Post a Comment