Tidak ada musik yang tak bisa didangdutkan. Dari waktu ke waktu, sebut saja mulai dari musik Cadas sampai Melankolis, lagu Barat sampai Timur, dan Nasional sampai Lokal telah didangdutkan. Grup-grup orkes melayu terkenal negeri ini sangat kreatif seni kedangdutannya. Juga grup-grup orkes melayu lokal yang populer dengan pentas live dari daerah ke daerah. Sepertinya mereka merasa dituntut keras agar penggemarnya, yang dipersepsikan sebagai grass root, selalu antusias dan terhibur. Bahkan sering terjadi histeria, penonton terlalu antusias hingga ricuh dan memakan korban. (Foto: Pentas Dangdut, Youtube)
Dekade 1970-an Rockdut, musik rock yang dicangkokkan ke dangdut, sudah cukup populer. Siapa lagi kalau bukan Bang Haji Rhoma Irama dengan grup Sonetanya, fenomenal dengan rock dangdutnya. Konon sebagian lagu dangdutnya diilhami oleh kelompok musik rock dunia di jamannya, Deep Purple. Dia khas dengan gitar listrik buntungnya. Dengarkan nuasa rock dangdut "Bujangan" yang dilagukan dengan suara menggebu menyerak dengan ritme keras. Rockdut dicirikan dengan suara melodi gitar melengking-lengking. Dan hentakan gebukan drum digantikan tepukan ketipung.
Pop dangdut juga populer dinyanyikan oleh para musisi dan kelompok musik. Pernah dengar khan lagu pop Rod Steward didangdutkan? Ini cukup populer di awal 1980-an. Lagu popdut bisa asyik dinyanyikan saat santai bareng teman-teman. Cukup dengan satu gitar dan suara laksana ketipung dari bodi gitarnya. Saya suka nimbrung nyanyinya saja karena tidak bisa nggitar atau menabuh ketipung pada bodi gitarnya. Nyanyinya pun pas yang hafal di reff-nya saja "I don’t wanna talk about it", agak keras biar kelihatan partisipatif. Selebihnya hanya rengeng-rengeng sampai lagu habis.
Keroncong didangdutkan bisa? Ini telah sangat umum di awal 1990-an. Mereka menyebutnya congdut (keroncong dangdut). Musiknya tentu perpaduan antara alat musik keroncong dan dangdut. Instrumen musiknya gabungan biola, ukulele, selo, ketipung, seruling dan gitar. Lagu congdut yang cukup terkenal adalah "Sewu Kutha" dipopulerkan oleh penyanyi Didi Kempot yang menceritakan dia telah melewati seribu kota untuk mencari kekasihnya. Namun dia tak menyebutkan kota mana saja itu, karena jika disebutkan lagunya bakal nggak habis satu jam.
Nah, ini yang lagi tend di akhir era 2000-an, Jandut (Jaranan Dangdut). Jaranan itu Kuda Lumping. Musik jaranan yang khas dengan suara lengkingan terompet, hentakan gendang, kenong dan gong dipadukan dengan perangkat musik dangdut. Menjadi menarik karena Jandut menjadi pelengkap keberagaman genre musik dangdut yang telah berkembang. Musik Jandut dipopulerkan oleh grup-grup orkes melayu daerah Jawa Timuran dengan lagu tenarnya "Ngamen". Tema lagu lekat dengan keseharian daerah. Lagu jandut kini cukup marak diunggah ke Youtube. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)
-
No comments:
Post a Comment