"Ban njerone kelemon niki" ujar tukang ban di pinggir Jl Slamet Riyadi Solo. Saya agak kurang paham. Saya tanya ke tukang ban "Pripun nggih maksudte kelemon niku?" Tukang ban menjelaskan kalau ban dalamnya ukurannya lebih besar dari yang seharusnya. Tidak sesuai dengan ukuran ban luar yang lebih kecil, jadi ban dalamnya "kelemon" (kegemukan).
Ban motor saya gembos di tengah perjalanan. Saya tahu ada tukang tambal ban yang terdekat. Tetap saja saya naiki motor prelan-pelan. Sampai di tempat tukang tambal, ban dalam dibuka, dilepas dan dites dengan dicelupkan air di ember keluar gelembung udara "blekuthuk-blekuthuk". Terlihat ada sobek tepat di garis sambungan ban dalam. Tukang ban dengan cepat menambal ban belakang motor saya.
Ban dalam non tubeless berfungsi menampung tekanan udara ban biasanya antara 30 psi (ban depan) dan 40 psi ban belakang. Jika ban dalam dalam ukuran yang sesuai dengan ban luar akan berada pas pada sisi dalam ban luar. Ini akan mengurangi kemungkinan terjadi kerusakan pada pada ban luar dan ban dalam itu sendiri. Ban dalam motor dengan tekanan menjadi penopang beban motor, orang atau barang yang diangkut oleh motor.
Memilih ukuran ban dalam sama ukuran ban luar, tentunya juga harus sesuai dengan jenis motor. Tukang ban akan mudah mengetahui setiap ban dalam yang sesuai ban luarnya. Jika ingin mengetahui sendiri bisa melihat ukuran ban luar yang terdapat dibagian samping ban. Di ban motor saya terdapat angka 80/90-14, artinya ban motor memiliki ukuran pelek 14 inci dengan lebar ban 80 mm dan tinggi ban 90% dari lebar ban. Ban dalamnya harus sesuai ukurannya dengan ban luar.
Saat ini kendaraan motor banyak menggunakan ban tubeless, tidak ada ban dalamnya. Satu ban untuk ban dalam dan ban luar. Namun karena suatu alasan mendesak, ban dalam pun masih bisa dipasang untuk ban tubeless. Pernah ban tubeless motor saya karena sudah tidak pas melekat di ring peleknya akhirnya dipasangi ban dalam. Yang jelas kelebihan ban tubeless tidak perlu memakai ban dalam. Lebih cepat dan praktis menambalnya. Yang lebih jelas, ban tubeless terhindari dari risiko "ban njero kelemon". (Pulung Chahyono, M.Kes., mutra_ulung@yahoo.com, pulung-online.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment