Saya mengambil tempat duduk untuk sarapan pagi di baris meja kedua dari depan. Barisan meja itu hanya beberapa meter dengan pemusik keroncong di bagian depan rumah makan. Mereka bermusik live keroncong dengan alat musik minimal, gitar bas dan mandolin. Walau mereka bermusik hanya berdua, namun musik keroncong yang dimainkan cukup enak dan nyaman didengar.
Lagunya waktu itu cukup syahdu dan terdengar sangat pas dengan hari Pahlaman 10 November. Seperti mengajak merenung tentang romantisme perjuangan menjelang kemerdekaan negeri. Rangkaian melati yang kusimpan di dalam hati. Mengingat jiwaku jiwamu tak akan berpisah lagi. Rangkaian melati yang kuronce setiap hari. Setia menanti datangnya pahlawanku yang sejati.
Sarapan pagi cukup sederhana dan nikmat bisa bagi yang tidak sempat masak di rumah atau sengaja mencari suasana sarapan lain. Pagi hari biasanya rumah tangga cukup disibukkan dengan kegiatan membersihkan dan merapikan rumah dan kamar tidur. Apalagi memiliki anak kecil usia sekolah harus membantu menyiapkan keperluan berangkat sekolah anaknya, atau bahkan mengantarnya. Sesekali bisa mencari sarapan di luar rumah.
Sarapan pagi dengan iringan musik live keroncong sederhana? Sangat bisa saat berada di Solo. Beberapa rumah makan di Solo ada musik live sederhana mengiringi nikmatnya menu makanan. Lagu-lagu keroncong kanangan dimainkan oleh pemusik lokal. Berapa harga sarapannya? Menu sarapan saya tadi cukup membayar 18 ribu rupiah, mendapatkan bonus nyamannya musik keroncong. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com’ mitra_ulung@yahoo.com)
No comments:
Post a Comment