Perempatan jalan ini berada tepat di tengah kota Blitar. Sejak kecil saya sudah terbiasa mendengar “Prapratan Toko Idjo”. Dari perempatan ini ke arah timur menuju alun-alun kota Blitar dan dari arah barat adalah Pasar Legi, pasar sentral kota Blitar. Sedangkan jalan ke arah utara dari perempatan bisa menuju ke stadion olahraga Blitar. Jika ke selatan, salah satu jalur utama ke Stasiun Kereta Api kota Blitar atau ke Pasar Templek. Sesuai namanya Pasar Templek ini dulunya memang hanya nemplek di trotoar jalan dan kemudian sebagiannya di tanah pinggir rel kereta api. (Foto: Prapatan Toko Idjo, Kota Blitar).
Disebut Prapatan Toko Idjo karena di pojok sebelah timur dan utara jalan perempatan berdiri Toko Idjo. Ini toko peralatan dan bahan bangunan pertama di kota kecil nan sederhana, Blitar. Orang dari pelosok kampung dulu kalau membeli peralatan dan bahan bangunan harus bersepeda pancal atau berjalan ke Toko Idjo ini. Maklum jaman dulu bahkan sampai awal 70-an, sepeda itu sarana transportasi paling umum, atau bahkan jalan kaki. Kalau sekarang tentu kendaraan bermotor. Setiap rumah sekarang banyak yang memiliki mobil dan sepeda motor bahkan lebih dari satu atau dua buah.
Minggu lalu saya beli pethil dan obeng di Toko Idjo untuk dandan-dandan di rumah. Seperti orang kampung lainnya saya senang bisa memiliki alat-alat pertukangan. Bahkan mungkin jadi kolektor. Selalu tertarik beli alat-alat yang hanya beda model ketika ke toko besi atau super market. Paling tidak ada lebih dua kotak peralatan di rumah, berisi mulai dari kunci pas dan ring, tang biasa dan lancip, obeng plus dan minus, pethil cukit dan tumpul. Namun sering alat-alat yang umum digunakan tidak berada di dalam kotak alat waktu diperlukan, karena lupa menaruh kembali ke kotak setelah digunakan.
Saat liburan di rumah, kegiatan yang menyenangkan adalah uthak-uthik memperbaiki apa saja yang ada di rumah. Bisa saja memperbaiki kabel listrik dan anten tivi yang kurang rapi, memperbaiki grendel pintu yang kurang berfungsi, membuat tempat penyimpanan dan cantolan barang agar rapi, memperbaiki pithingan lampu yang kendor, mengecat bagian bangunan yang mulai pudar, atau apa saja. Bisa mencari kesibukan memperbaiki kandang ayam di belakang rumah. Juga bisa memangkas dan merapikan dahan-dahan pepohonan sekitar rumah. Kegiatan ini akan membuat badan tetap beraktivitas.
Prapatan Toko Idjo telah berubah. Lalu-lintas dari empat arah jalannya kini hanya satu arah. Salah satu alasan tentu karena semakin padatnya lalu-lintas di perempatan ini. Sehingga kepadatan lalu-lintas dibuat menjadi tidak terpusat di perempatan ini, menyebar ke jalan-jalan sekitarnya. Di tengah perempatan dibangun bundaran dengan papan reklame tinggi besar. Setiap arah jalan dekat perempatan ada tempat penyeberangan. Parkir kendaraan diatur di pinggir selatan jalan. Namun, kadang terlihat dibiarkan kendaraan parkir terlalu mendekat ke perempatan mengganggu pandangan ke arah tikungan jalan dan menghalangi tempat penyeberangan. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)
No comments:
Post a Comment