Siang itu sekitar jam 12:00 saya makan siang di rumah sebagaimana hari-hari biasanya. Setelah selesai makan siang yang disiapkan istri, sesekali saya ngobrol dengan anak terkecil saya yang asyik bersama mainannya. Saat itu saya masih duduk di kursi makan ketika nada dering telepon genggam saya berbunyi: "Tut tat tit tut tat tut tut…" Saya lihat ada panggilan dari nomor telepon seluler dan tidak terdapat namanya di layar telepon saya. Nama penelpon belum masuk di daftar kontak telepon. Saya penasaran ingin mengetahui siapa yang menelpon. Mungkin kenalan saya yang telah mengganti nomor telepon?
"Pak Dani, motor saya sudah selesai saya bawa ke bengkel... " terdengar jauh suara dari penelpon setelah saya pencet tombol terima telepon. Byuh, saya dipanggil dengan nama lain. "Maaf Bapak mungkin salah sambung, nama saya Pulung" saya berusaha menjawab dan menjelaskan nama saya bukan seperti yang dia sebutkan. Saya tunggu beberapa saat tetapi tak ada suara balasan yang terdengar. Saya berpikir penelpon telah menyadari bahwa dia telah salah tekan nomor telepon. Setelah sambungan telepon berhenti, saya memasukkan telepon genggam ke dalam saku baju. No problem, beberapa kali saya pernah menerima salah-telepon. Dan saya pun juga pernah salah menekan nomor telepon.
Setelah 1 jam beristirahat siang di rumah, saya keluar untuk berangkat melanjutkan kerja mencari nafkah. Sampai di tempat kerja saya langsung sibuk dengan pekerjaan harian di dalam dan luar tempat kerja. Sore hari saya meninggalkan tempat kerja dan pulang kembali ke rumah. Setelah makan malam, sambil leyeh-leyeh glethakan saya buka telepon. Saya ingin membaca berita terkini dari detik.com seperti biasa saat waktu senggang. Tertarik membaca booming berita yang laris-manis dibahas media saat ini! Namun saya lebih dulu lihat ada SMS di inbox telepon dan belum terbaca. Saya merasa tidak mendengar nada SMS masuk, mungkin waktu sibuk dengan pekerjaan. SMS pun saya buka.
Weladalah… agak kaget saya membaca isi SMS yang telah dikirim jam 13:34 siang. Saya berusaha memahami kata demi kata secara perlahan: "Pak dani sampean nda ush brkelit mdh2an bpk mrsakn apa yg tlh saya alami jd bpk tau gmn rasax jth dri mtr bknkh bpk jnji br tnggng jwb". Beberapa saat saya terus berusaha memahami maksud isi SMS yang seutuhnya. Kemudian saya lihat nomor pengirim SMS, dan saya cocokkan dengan nomor telepon masuk waktu saya istirahat siang tadi. Nomornya sama! Berarti orang yang sama; orang yang telah menelpon saya saat istirahat siang dan orang yang mengirim SMS ini.
Saya mereka-reka kejadian. Penelpon sekaligus pengirim SMS itu mungkin korban kecelakaan lalu-lintas. Dia pengendara motor dan terlibat kecelakaan dengan kendaraan lain yang dikemudikan oleh orang bernama Pak Dani. Kemudian Pak Dani berjanji akan mengganti biaya kerusakaan motornya. Oh my… saya segera telepon nomornya, tapi suara mesin penjawab otomatis operator yang terdengar: "Maaf telepon yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan area". Sampai 3 kali saya berusaha menelponnya dan selalu tidak tersambung. Saya ingin sampaikan lagi bahwa saya benar-benar bukan Pak Dani seperti yang dia maksudkan. Semoga segera terselesaikan masalahnya Bro! (Pulung Chahyono, http://www.pulung-online.blogspot.com/, mitra_ulung@yahoo.com)
-
No comments:
Post a Comment