Masalah (problem) adalah sesuatu yang menghambat atau menjadi ganjalan dalam mencapai tujuan, cita-cita atau sasaran yang diinginkan. Sesuatu hal yang belum terselesaikan. Dalam arti luas, masalah adalah segala sesuatu yang dianggap berbeda secara signifikan antara kenyataan yang ada dengan keadaan yang diharapkan. Setiap masalah memerlukan penyelesaian. Waktu diperlukan untuk menyelesaikan masalah, tergantung dari tingkat kerumitan masalah. Penyelesaian masalah memerlukan proses pemikiran. (Wikipedia, the free encyclopedia).
Setiap manusia berbeda masalahnya. Demikian juga cara memadang masalah, setiap manusia bisa berbeda dalam memahami dan memaknai masalah yang beragam jenis, sifat dan lingkupnya. Mereka bisa berbeda dalam menganggap masalah apakah sederhana/rumit, biasa/luar biasa, berat/ringan, gampang/sulit, besar/kecil, dan pribadi/umum. Sumber masalah mungkin dari faktor internal manusia itu sendiri, eksternal, atau gabungan daripadanya. Manusia tentunya akan berupaya menyelesaikan masalahnya dengan caranya yang berbeda-beda pula, sesuai lingkungan dan hasil yang dikehendaki. Bisa saja seseorang menggunakan cara tradisional, kekeluargaan, pendekatan budaya, religius, pemikiran rasional, sistematis, atau teknik-teknik penyelesaian masalah (problem solving techniques) terkini.
Ada suatu cerita. Seorang lelaki muda tiba-tiba berkata "Saya menghadapi masalah", sambil mendatangi Dr. Norman Vincent Peale di Fifth Avenue, New York, kemudian merangkulnya seraya memohon, "Dr. Peale, tolong bantu saya. Saya tidak dapat mengatasi masalah saya yang terlalu banyak." Dr. Peale berkata, "Bukankah kita telah membicarakan masalah anda. Bila anda melepaskan rangkulan anda, saya akan menunjukkan suatu tempat dimana orang-orang yang tidak memiliki masalah." Laki-laki muda itu menanggapi, "Jika anda dapat menunjukkan tempat itu, saya bersedia mengeluarkan biaya berapapun untuk kesana." Dr. Peale berkata, "Setelah melihat tempat itu, anda pasti tidak ingin ke sana lagi. Tempat itu hanya berjarak dua blok dari sini." Kemudian, mereka berdua berjalan ke tempat pemakaman Forest Lawn dan Dr. Peale berkata, "Lihat, sekitar 150.000 orang tinggal di sana. Saya mengetahui tidak ada satupun dari mereka yang memiliki masalah." (“Dare To Win”, Jack Canfield and Mark Victor Hansen)
Ini salah satu cerita favorit dari Dr. Norman Vincent Peale, seorang penulis terkenal dan pencetus teori "berpikir positif" dari Amerika Serikat. Saya mengingat cerita bagus ini walau saya membacanya sekitar sepuluh tahun lalu, karena bisa memberi inspirasi bahwa manusia hidup dengan masalah itu sebenarnya bersifat alamiah. Masalah adalah tanda kehidupan. Saat memiliki dan menanggapi masalah, sebaiknya bersyukur dan berpikir positif. Karena dengan masalah membuktikan bahwa seseorang masih hidup dan masih berfungsi sebagai manusia. Beberapa orang berpendapat bahwa sesungguhnya cara yang terbaik untuk menilai seseorang adalah berdasarkan ukuran seberapa banyak masalah yang dihadapi.
Justru masalah bisa dijadikan aset! Aset yang harus diperlakukan, ditangani dan diselesaikan dengan tepat, memuaskan dan menyenangkan berbagai pihak. Sebagai aset untuk bisa menunjukkan identitas pribadi seseorang dan berlatih selalu menyelesaikannya dengan pertimbangan intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Harus diyakini bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, dan Gusti Allah tidak akan membebani manusia dengan cobaan masalah yang melebihi kemampuannya. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com; mitra_ulung@yahoo.com)
2 comments:
Memang ciri setiap manusia adalah memiliki masalah, masalah selalu datang dan pergi. Setiap masalah perlu tindakan penyelesaian. Menghindar dari masalah akan menjadi manusia yang penuh masalah, dalam bahasa jawa disebut wong ruwet.
Pengambilan tindakan yang salah akan menjadi beban sepanjang hidup. Makanya pengambilan tindakan yang tepat dan benar adalah kunci keberhasilan seseorang.
Dalam pembelajaran di kelas dikenal dengan Tindakan Kelas.
Kadang ketika mendapat masalah (sesuatu yang harus ditangani dan diselesaikan) yang agak berat, kita sudah mengeluh. Apalagi kalau masalah ini harus melibatkan pihak-pihak lain di tempat kerja atau lingkungan, kadang kita enggan dan berusaha menghindar. Justru dengan kemampuan menyelesaikan masalah inilah istilah Sampeyan kunci keberhasilan seseorang. Karena ketika suatu masalah bisa ditangani dan diselesaikan, sebenarnya ada suatu nilai dan hasil yang akan diperoleh serta tujuan dan harapan yang dicapai.
Terima kasih atas komentar-komentarnya, yang memuat saya terdorong untuk terus menulis sesuatu, untuk sekedar berbagi ide, pengalaman dan pengetahuan yang mungkin hanya sederhana. Dan semoga ini akan bermanfaat, paling tidak untuk diri saya sendiri.
Post a Comment