Siapa sangka, kuliner Bebek Soponyono akan laris manis. Parkiran penuh. Khas bebek goreng Madura dengan bumbu hitamnya. Sambalnya yang pedas tidak digerus terlalu halus masih terlihat jelas kulit cabenya. Tekstur daging bebek gorengnya empuk digigit. Sangat gurih. Menjadi lebih terasa gurih dinikmati di panggung bambu teratap di pinggir laut. Makan sambil menikmati suasana pantai dengan semilir hembusan anginnya.
Siapa sangka, bisa mendengar suara penyanyi yang menghibur di Bebek Goreng Soponyono. De sela nyanyinya, memberikan ucapan selamat jalan ke para pengunjung yang mau pulang. Suasana jadi lebih nyaman menikmati Bebek Soponyono. Penyanyi berperalatan karaoke sederhana berpakaian sekilas mirip cowboy. Memakai topi laken, baju garis-garis, dan rompi seperti nyambung dengan budaya Karapan Sapi Madura.
Siapa sangka, dulu akan ada jembatan Suromadu menghubungkan pulau Jawa dan Madura untuk dilewati kendaraan bermontor. Bertahun sebelum jembatan Suramadu dibangun, menyeberang selat madura dengan kapal penyeberangan laut. Inilah jembatan pertama di Indonesia yang dibangun di atas laut selat Madura sepanjang 5.438 meter. Jembatan terpanjang di Indonesia saat ini.
Siapa sangka, pantainya akan menjadi lebih ramai. Pantai di dekat jembatan Suramadu selalu terlihat ramai dikunjungi orang. Terutama pantai-pantai dekat jembatan di pulau Madura dan pulau Jawa. Orang-orang menikmati suasana pantai dekat jembatan bersama teman dan keluarga. Suasana ramai pantai ini bisa dilihat saat menyeberangi akhir bagian jembatan di pantainya.
Siapa sangka, saya dan keluarga akan ke pantai Bangkalan ini. Awalnya hanya ingin nyambangi anak yang kuliah di Surabaya. Lalu ingin mutar2 melihat situasi ramainya kota Surabaya. Sambil menikmati kuliner di Surabaya. Kemudian ingin menyeberangi jembatan Suramadu. Mengalir saja, akhirnya ingin menikmati Bebek Goreng Soponyono yang lokasinya di pantai Bangkalan Madura dekat Jembatan Suromadu. (Pulung Chahyono, M.Kes., pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)