Selalu diucapkan salam penyambutan ke setiap pembeli yang datang oleh salah satu pelayan "Mbah Mangun..." kemudian dilanjut suara salam bersama oleh semua pelayan lainya: "Sugeng Rawuh..." Suaranya serempak mendayu membuat suasana akrab dan pembeli serasa tersambut hangat. Pembeli lalu dipersilahkan duduk dan disodori daftar menu pilihan untuk dinikmati.
Para pelayan di rumah makan Bakmi Jowo di jalur kuliner Badran Solo ini memakai seragam kaos hitam bertulisan Bakmi Jowo Koeno Mbah Mangun, celana hitam dan berblangkon. Mereka mengesankan pakaian khas Jawa. Pembeli terus berdatangan dan salam sambutan terus saja menggema ramah. Parkir mobil-mobil dan kendaraan pembeli selalu terlihat penuh berjajar di halaman rumah makan.
Gending jawa terdengar dari perangkat sound system yang dipasang di rumah makan. Gending jawa klasik khas dengan suara gong bertalu, gambang mengambang, seruling melengking, dan sesekali suara siter lembut dengan latar suara gendang. Suara gending Jawa klasik ini benar-benar mampu menggiring emosi pembeli serasa berada di Sasono Ondrowino untuk menikmati menu masakan jawa.
Bangunan rumah makan berbentuk joglo khas Jawa dengan hiasan interior kuno. Tian-tiang kayu bangunan dari kayu-kayu besar bagian bawahnya dibungks kain batik. Hiasan sangkar-sangkar burung di pinggir depan menambah klasik bangunan dengan lampu-lampu gantung kuno. Rombong beroda untuk masak ada dua berjajar di depan bangunan. Para juru masak sibuk dengan suara kemlothak sotil dan wajan.
Bagi penikmat Bakmi Jowo, rumah makan ini sangat layak untuk disinggahi untuk merasakan nikmatnya bakmi jowo kuno. Yang ingin menikmati menu lainnya ada pilihan mie goreng, mihun goreng, mie rebus dengan berbagai variasi tambahan rempelo ati, uritan, kulit ayam, nasi goreng atau lainnya. Jangan lupa pesan minuman khas rumah makan ini Teh Mbah Mangun dengan gula batu yang disajikan dalam ceret kecil. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot, mitra_ulung@yahoo.cm)
-